Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/182

Halaman ini tervalidasi

1808

Saohoetnja; bahoewa kitab itoe adalah pada soedagar itoe kerna pada tatkala hamba bermalem pada roemahnja, maka satelah hamba kataken anaknja telah terboenoeh, maka ija mendjadi goesar kepada hamba, maka hamba ini telah diikatnja, dan kitab hambapoen di ambilnja.

Sasoedahnja itoe maka radja poen memandang kepada soedager, serta katanja; kitab itoe toeankoe sesoenggoehnja hambalah jang ampoenja dia kerna telah soeda bebrapa lamanja hamba ini kehilangan, pada masa tetkala hamba ada di dalem negri Bahroel Alam itoe.

Maka soeltan poen bertanja poela kepada soedagar itoe: hingga dateng pada kesoeda soedahannja, dari pada hal perihalnja laloe di chabarkennja, dari pertama awal moelanja ija berhambaken dirinja kepada Soeltan Bahroel Alam dan pergi ija di boewang kedalem hoetan, maka laloe di tjeritakennjalah hal satoe satoenja sekalijan, maka bahroelah isi negri mendapet taoe jang soedagar itoe asal. asalnja Tabib Sababi, jang telah soeda termeshoer tabibnja itoe.

Maka soeltan poen mendjadi bertamba tamba soeka hatinja, serta berkata Hai mantrikoe pendjarakenlah orang moeda ini, dan hesok hari angkau bawa ia pada padan tempat menghoekoem orang, soepaja kita masoeken ija kedalem api jang bernjala njala.

Satelah itoe maka Indra Maulana Askandar Sjah palsoe poen menangislah, serta katanja : oleh padoeka soeltan Toral Arken itoe.