Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/189

Halaman ini tervalidasi

1815

Maka Hoestan sebab tida taoe pantoen dan tida sekali pandai berpantoen, maka tinggallah ija menggaroek garoek kepalanja, serta memoeter moeter dirinja itoe sambil soedjoet mennjembah tiga kali serta bertimpoe di hadepan radja.

Maka Hoestan Lantaran poen soedjoet serta doedoek dekat toeannja. maka sekalijan jang malihat poen heranlah dirinja malihat roepanja manoesija itoe, betoel seperti boejoeng aer.

Adar oen maka satelah soeltan malihat roepa nja Hoestan kedoewa itoe, maka laloe teringatlah jang tatkala ada ajatuja padoeka Soeltan Taboerat itoe, ialah toekang kebon Desa Kampoeng Zaman, jang kenah di soempahkan dari sebab boeah Kepala gading manis itoe, pertjajalah soeltan: sebab kata Soeltan Taboerat ialah jang mendjadi pengoembala tjoetjoenja.

Maka satelah ingat itoe, maka laloe sigra toeroen dari tempat doedoeknja serta berpeloek dan bertjijoem kepada tjoetjoenja kedoewa itoe, serta soeltan menjoeroehkan memedamkan api ito, maka laloe di padamken orang, dan Indra Maulana Askandar Sjah palsoe poen terlaloe amat soeka hatinja, serta tingkanja sama djoega laga ateng ateng, serta Mahradja Goemanda sakti menjoeroehkan memboeka tali ikatannja.