Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/203

Halaman ini tervalidasi

1829

lah ini penganak peroe?

Sembah: soenggoelah toeankoe.

Maka titah radja: Hai penganak peraoe, di manakah angkau beroleh lantera?

Sambahnja orang toea itoe, jatoewankoe lanteera itoe boekanlah kami jang ampoenja, bahoewa jang ampoenja itoe soedara kami jang toewah, tetapi kami tida mengetahoei dari mana diperolehnja, sebab dari pada hamba melihat lantera itoe ada pada anak toeankoe, djadi pikir hamba tida sedap, jang ampoenja lantera itoe hanja soedara hamba, maka djadi hamba dateng minta, sebab harta itoe soedara patek jang ampoenja maka hamba bertanjakan pada anak toeankoe di mana di perolehnja, maka ia mengatakan dari dalem peroet boeaja, maka tida sabit pada akal, jang peroet boeaja itoe adalah lantera itoe, sebab hamba mengadoekan pada radja kami di dalam negri Mahran Langga Sari, maka di sana lah padoeka ananda toeankoe telah terkena hoe koem oleh Soeltan Bahroen dengan pereksa jang adil,

Satelah itoe maka soeltan poen heranlah, serta memanggil penangkap ikan itoe Hai orang toewa mengapa angkau berani mengadoekan hal itoe kepada Soeltan Bahroem, sampekan anakoe telah terhoekoem oleh Soeltan Bahroem itoe.

Maka sembanja: jatoewankoe sebab poetji wasijat itoe anak hamba jang ampoenja dija dan sekarang poetji itoe ada pada anak toe wankoe, maka anak hamba poen hilang tida taoe kema-