Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/213

Halaman ini tervalidasi

1839

katanja: Hai Hoestan Lantaran, pada pikirkoe sekali poen radja bertegoeh tegoehan djandji padanja, djikaloe Mahradja Goemanda Soeta soedara toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara tida soedi, di mana boleh djadi.

Sahoet Hoestan Lantaran: tetapi pada pikirkoe anak radja soeka djoega boeat iparmoe padanja, sebab Lanteranja dan Poetj nja di dapatkan olehnja, dan lagi ijapoen sasat di dalem hoetan, maka ia dapat membawa poelang kedalem negri, di manakan boleh djadi ia tida soedi memboeat ipar padanja.

Maka sahoetnja, soenggoehlah seperti kata ini, dan sekarang penerimalah akoe akan hoekoem bapa toeli ini.

Kata Hoestan Lantaran: dan sekarang ini boekalah kainmoe, soepaja akoe kenakan hoekoem padamoe di tjap pada bibir pantatmoe dengan besi panas, seperti akoe kenakan soeltan toewah.

Satelah itoe maka segala jang mengadap soeltan semoeanja tertawa, seperti gempar rasanja bale penghadepan, sebab mendegar kata kata Hoestan kedoea itoe.

Maka segala orang ketjil ketjil poen hingga toendoek mesem mesem djoega, kerna ia hendak tertawa ia takoet kapada soeltan.

Satelah itoe maka Hoestan sebab pen terlaloe amat maloenja, sebab ia handa di tjap bibir pantatnja itoe, tambahan poela di tertawakan orang, maka laloe bertambah tambah maloenja, serta katanja: ini orang toeli akoe hoekoem tjap