Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/222

Halaman ini tervalidasi

1848

radja jang dehoeloe dehoeloe kala, mautri radja jang lain tida boleh dapat di hoekoem kepada radja jang lain, sekalipoen besar djoega kesalahan nja, hanja di beri hoekoem dengan radjanja sediri, dan sekali poen angkau di hoekoemnja di sana dengan boekau adilnja, kelak akoe datengkan negrinja dengan segala radja radja jang lain, soepaja akoe katakan bahoewa soeltan moeda tida maoe menoeroet seperti hoekoemnja Soeltan Marhoem itoe, moeda moedahan akoe toeroenkan ia dari pada asalnja kembali pada boemi.

Tatkala itoe maka mantri poen sangat mesgoel nja akan hatinja, mendengarkan kata soeltan itoe, dan jang ada haldir mengadep poen terlaloe amat sangat takoetnja, dari pada sebab speltan itoe amat moerka kepada anak radja, jaitoe tjoetjoenja sendiri, dan segala bidoewan ampat poeloeh itoe sangat sekali takoetnja, hingga seorang poen tida berani mengangkat moekanja kerna takoet kaloe kaloe djadi mertoewanja berperang dengan mantoenja.

Satelah itoe maka soedagar poen di soeroehnja panggil orang. maka laloe datenglah dengan goepoenja, serta soedjoet pada soeltan.

Maka titah soeltan: Hai sahbatkoe soedagar sekarang ini pergilah angkau kedalem negri Bahroel Alam kedoewa mantri, bahoewa angkau di minta oleh soeltanmoe.

Maka sembahaja baeklah toeankoe, sahdjanja