Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/227

Halaman ini tervalidasi

1853

Satelah itoe maka segala jang mendegar poen ia mendjadi habis tertawa besar, kerna bətoel seperti orang jang kena perdaja.

Maka Hoestan Lantaran poen terlaloe amat sangat maloenja, serta ia meloempat keatas kepalanja Hoestan Sababi, serta di tamparnja dan di djewernja koepingnja, serta kafanja: tjilaka hanto kelapa gading manis itoe, telah berapa kali kita di perdajakan.

Maka satelah Hoestan Sababi merasakan sakit talingahnja, maka di sodoknja peroetnja Hoestan Lantaran itoe, maka Jaloe djato terdjemoes ke bawa, serta tergoeling goeling di tanah, maka laloe bangoen dengan sigranja serta di goeloeng nja sekali, maka laloe bergoeloeng goeloengan seperti batoe loko roepanja.

Maka segala jang haldir poen habis gempar serta bangoen semoewanja hendak di pisahkannja, maka tida dapat terboeka lagi, maka gempar itoe poen sampelah pada baleh penghadepan.

Tatkalah itoe soeltan poen terkedjoet, di alang'kanja segala raijat Mahran Langga Sari mengamoek, maka laloe di pereksa oleh segala hoeloebalang.

Kata segala jang mengadep, bahoewa Hoestan Lantaran kedoewa Hoestan Sababi berkalahi sebab masallah toeankoe, berapa hendak di pisahkan, tida bisa dapat bepisah.

Satelah itoe maka hoeloebalang poen hampir hendak mamisahkan, maka Hoestan kedoewa poen dateng menampar hoeloebalang itoe, serta Hoes-

Soeltan Taboerat

213