Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/229

Halaman ini tervalidasi

1855

sabelah, maka laloe di soweknja dari selangkangannja, laloe terbelah doea hoeloebalang itoe.

Tatkalah itoe semingkin sangat gemparnja, laloe di persembahkan oranglah kepada soeltan, jang hoeloebalang itoe mati tersoweк doea oleh Hoestan itoe.

Adapoen maka soeltan poen terkedjoet, serta memandang kepada Mahradja Goemanda Sakti.

Maka Mahradja Goemanda kedoewa poen sigra bangoen serta keloewar, maka laloe di lihatnja hoeloebalang itoe mati seorang dengan terbelah doewa, maka heranlah anak radja kedoewa itoe malihat gagahnja Hoestan itoe dengan segala jang mengadap, bahroelah mendapat taoe Hoestan Lantaran kedoewa Hoestan Sababi itoe sangat gagahnja, maka semoewanja poen takoet pada Hoestan itoe.

Adapoen maka Mahradja Goemanda Soela kedoewa Mahradja Goemanda Sakti poen hampir kepadanja, serta katanja: Hai bedebah hamba jang djahil mengapa angkau tida sekali memandaug dengan matamoe, tidakah angkau malihat soeltan sedang lagi menghadep hoekoem, mengapa angkau berboeat oenar di penghadepan, dan apakah moelanja angkau ini.

Maka sembahnja jatoewankoe, bahoea kata hamba api jang bersantoe dengan kajoe itoe tida panas, maka jaitoe kajoe api api, dan aer jang tida dapat di minoem lagi boekan tjair, maka ia itoe aer loedji dan aer tapal, maka pada pikir