Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/238

Halaman ini tervalidasi

1864

galaknja, maka sekarang baik toeankoe pereksaken padoeka ananda dehoeloe, apa sebabnja ananda boleh dapet mengataken barang jang garib garib, dan djikaloe padoeka ananda dapet mengataken apa sebabnja ia dapet mengataken perkataan itoe, maka dapetlah hambanja mengataken poela, apa sebabnja hamba taoe mengataken seperti kata ini.

Sjahdan maka soeltan poen memandang pada anaknja, serta katanja: Hai anakoe, apakah sebabnja toewankoe taoe mengataken segala jang gaib gaib dan jang adjaib adjaib itoe?

Maka sembahnja ja toewankoe, dari sebab hamba taoe mengatakeun itoe, kerja adalah soewatoe kitab hamba boekannja dengan djoesta, dan hamba poen takoet berkata sembarang barang seperti mantri itoe.

Maka sembah mantri itoe, jatoeankoe hamba poen demikijan djoega, djikaloe boekan kitab hamba jang mengataken, masaken hamba berani berkata djoesta, dari zaman dehoeloe sampe aken ramboet poeti sedikit poen tiada ada jang sala saperti kata dalem kitab hamba jang koelitnja hidjau.

Maka titah radja, katanja: apakah namanja kitabmoe?

Sahoetnja: jatoeankoe nama kitab hamba Boestan Salatin.

Sahoet radja: Hai anakoe kitab anakoe itoe, kitab apakah namanja?

Maka sembahnja jatoewankoe bahoea kitab