Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/255

Halaman ini tervalidasi

1881

itoe, dari sebab memoengoet anak mendjadi selakoe demikian ini, tetapi Berhamana sangat kasih sajangnja dengan anaknja sendiri. Maka adalah pada soewatoe hari padoeka

Berbamana, serta soeda habis di hadep oleh segala avak moeridnja, maka laloe ia masoek kedalem peradoewan Siti Diwi Penglerasan itoe, serta di tegornja anaknja, serta katanja: Wai anakoe dan boewah hatikoe, apalah sekarang bitjara toewan, sebab banjak sekali segala radja radja dan orang kaja kaja dan orang besar besar dateng maminang toewan, dan sekarang barang tipoe daja ajahanda tida lagi bisa dapat menoelaken sagala marika itoe, dan sekarang apalah boedi pekerti anakoe, marilah toewan kataken soepaja dapat ajahanda ini memberi habar poela pada segala anak radja radja, kerna djikaloe ajahanda tida menoeroet seperti katanja segala anak radja radja itoe, nistjaja binasalah negri ajahanda, dan la i seriboe sekali poennjawa ajahanda dan koewasanja serta sakti, segala marika itoe dapat djoega ajahanda ini melawan barang tipoe daja ajahanda, dan ajahanda melawan djoega kepadanja, tetapi pada rasanja ajahanda tida patoetnja sekali kali ajahanda berboewat pekerdjaan perang memerang kerna ajahanda adalah seorang berhamana, dan lagi tida patoet kita orang tapa aķen berboewat pekerdjaan boenoeh memboenoeh dari sebab seorang perempoewan, dan bersalahan bagi radja radja di dalem negri, kerna telah di djamaken