Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/266

Halaman ini tervalidasi

1892

ka laloe bertanja apakah jang angkau soeda dengar? makanja angkau tertawa ini tida lagi terkira kira sampeken tingkamoe betoel seperti satoe monjet jang soeda mabok terkena makan boewah Biloeloek atawa boewah aren itoe.

Maka sahoet Tjatjing Tjoentjai itoe serta ditjeritakennja seperti jang di dengarnja tadi itoe.

Maka Indra Maulana Askandar Sjah poen tertawalah ketiganja kerja ia bertambah tambah teringat tatkala halnja Djankrik itoe hingga sampe mendjadi bertjere dengan istrinja, dari sebab kata mengataken.

Tatkalah itoe Indra Maulana Askandar Sjah poen mentjeritaken poela seperti halnja djangkrik itoe.

Satelah itoe maka kata Tjoetjak Tjarang, djikaloe demikijan baeklah kita berhanti di sini, kita ini bernantiken orang jang hendak menjebrang, soepaja hamba ini boleh menjebrangken moeda moedahan soenggoehlah sebagi mana kata Bilalang itoe.

Maka sahoet Indra Maulana Askandar Sjah itoe, baeklah apa djoega barang kehandakmoe akoe toeroet, maka laloe berhentilah ketiganja, serta ia hendak menjebrangken segala jang menjebrang itoe.

Adapoen maka pada masa itoe benjaklah segala orang miskin dan orang kaja itoe, dan segala soedagar jang di sebrangken oleh kera itoe, maka segala jang ada makanannja, laloe di oepahken dengan makanan kera itoe, maka