Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/270

Halaman ini tervalidasi

1896

orangnja adalah terlebih berani dari pada kita ini, lagi poen pantas apa djoega barang bitjaranja.

Satelah itoe maka Indra Maulana Askandar Sjah palsoe poen sigra toeroen dari atas koedanja, serta melompat, sebab mendengar kata soedaranja itoe, serta di koreknja dengan hoedjoeng kakinja, dan serta di patoenja dengan gagang tjoemetinja, kepada Indra Maulana Askandar Sjah jang soenggoeh soenggoeh itoe, serta katanja: Hai kamoe dari pada bangsa apa kamoe ini? Sjah palsoe mendengar kata orang hoetan itoe, maka menjadi terlaloe amat soeka hatinja serta ia meloempat hampir soedaranja ketiga itoe sambil gamiranja, betoel seperti laoe sapi jang terkena bira lakoenja, meloempat kesana melompat kemari, serta menggerak gerakken bahoenja kedoewa sambil mesem mesem simpoel lakoenja serta katanja: marilah soedarakoe kita sigra menjebrang, kelak kita nanti dapet pada poetri Djin itoe, djikaloe kita tidak di berinja, kita ini rampaslah dengan perkosa.

Adapoen maka tatkala itoe Indra Maulana Askandar Sjah jang soenggoeh soenggoeh poen memandang pada Mahradja Goemanda Soeta, maka di kenalnja, tetapi ia berpikiran tiga orang anak radja manakah garangan ini?

Sangathla amat baek baek sekali parasnja.

Maak Indra Maulana Askandar Sjah poen bahroelah teringat Lantera wasijatnja serta dengan teko aernja itoe, maka laloe mendjadi te-