Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/327

Halaman ini tervalidasi

1953

maka semingkin sangat sakit hatinja segala anak radja radja itoe.

Satelah itoe maka segala radja radja itoe poen habislah menoedjoeh pada selatan negri Toral Arkan itoe.

Maka tidalah terseboet segala radja radja jang berlajar itoe maka terseboetlah perkataan anak radja kaampat itoelah.

Satelah ia mendengar kata Berhamana itoe, dan segala anak radja radja poen toeroen sekalijan kedalem bachtara, serta tida djadi merampas dija, maka soekalah hatinja Mahradja Goemanda Soeta ketiga, serta sigra kembali kedalem astana mentjari soedaranja maka di lihatnja kanan dan kiri, maka tiada kelihatan, maka laloe terkedjoetlah anak radja kaampat itoe, serta Indra Maulana Askandar Sjah malihat kera doewa ekor itoe telah tiada maka pikirnja nistjaja tjilaka djoega ini jang membawa lari maka laloe berkata: Hai soedarakoe kaloe kaloe di bawa oleh orang hoetan itoe, apalah katakoe kelak akoe boenoeh padanja soepaja poewas rasa hatikoe, dan soedarakoe memalangken dada seperti orang jang sangat berkasih kasihan dan sekarang apalah soedahnja nistjaja ialah ampoenja pekerdjaan.

Satelah itoe maka Mahradja Goemada Sakti poen malihat kedalem peradoewannja, maka di lihatnja libatnja adalah sehalai soerat pada tempat basoehan moeka itoe maka laloe di batjanja serta katanja: Hai soedarakoe sekalijan, djikaloe beta