Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/355

Halaman ini tervalidasi

1980

Satelah soeda seleseh bekerdja laloe mandilah ia bersih bersih laloe baring baring senangken dirinja sebagi mana ada nja segala toekang sawa dan toekang menanem sajoeran itoe demikijanlah adanja.

Adapoen maka pada malem hari itoe si pandai memana mata itoe bermain main dengan kedoea kera itoe serta aken memboeka kitab Tadjoe Salatin serta di batjanja segala jang ada terseboet di dalem kitab itoe.

Satelah itoe maka berdateng sembah kera doewa ekor itoe, jatoewankoe pada penglihatan kami ini toewan ini sangat sekali berkasih kasihan dengan toean poetri itoe dan toean mengapa berlakoe seperti tida soenggoeh rasanja, dan sampe hati toeankoe ini dan mengapa toewan berlakoe jang demikijan?

Maka Indra Maulana Askandar Sjah poen tersejoem mendengar kata Tjatjing Tjoentjai itoe serta katanja: Hai handekoe sebab lakoenja kita jang demikijan sebab pada hatinja sangat sekali berkenang, tetapi pada penglihatankoe kata di dalem kitab Tadjoesalatin djikaloe roepa toean poetri itoe hatinja tida tetap adalah sebagi ombak di laoet djikaloe pada waktoe angin tedoe maka adalah tenang djoega aernja, dan djikaloe di poepoetnja angin jang keras nistjaja bergontjang gontjanglah aernja, demikijanlah hatinja toean poetri maka itoelah djadi sebabnja hatikoe tidaken soenggoeh sebab telah soeda beberapa kali di perboewatnja akoe jang demikijan antalah