Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/361

Halaman ini tervalidasi

1986

di atas poelau itoe di dalem tidoer toewankoe dan sekarang toewan poela hendak menoeroet pada hamba ini apa lagi toewan berangkat seorang djoega kaloe kaloe toean mendapat soewatoe hal sijapaken taoe kerna kami poen tiada ada bersama sama.

Maka Indra Maulana Askandar Sjah poen tersenjoem mendengar kata kawannja itoe serta katanja, Hai soedarakoe soenggoeh soenggoeh kata soedarakoe tetapi di dalem kitab berkata barang lakoe toewan poetri itoe sangat sekali berobah djandji tetapi akoe ini hendak mengetahwi barang kata kitab ini djikaloe soenggoeh seperti kata kitab itoe maka nistjaja toean poetri berobah djandji dan djikaloe tida soenggoeh apalah goenanja kita menaroken kitab itoe maka sekarang akoe ini, hendaklah mentjoba djoega seperti kata di dalem Tadjoe Salatin ini.

Satelah itoe maka Indra Maulana Askandar Sjah poen masoek kedalem negri pada malem hari serta ia telah masoek kedalem astanahnja toewan poetri laloe beradoelah kedoeanja dengan bertegoeh tegoehan djandji, maka soewaranja orang jang bekasih kasihan di dalem kelamboe toedjoeh lapis seperti koembang menjari boenga itoe.

Maka kata Indra Maulana Askandar Sjah: Hai adinda adjarkenlah kakanda pantoen jang bagoes soepaja kakanda pandai bermain pantoen dengan adinda.

Maka toean poetri poen tersenjoem mendengar