Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/372

Halaman ini tervalidasi

1997

dari mana datengnja, antalah settan antalah iblis antalah hantoe pedjadjaran itoe pandainja masoek kedalem poeri, seorang poen tida jang ketahwi padanja, dan keampat poeloe pengawal seorang poen tida jang sedar, telah soeda djalan ampat belas hari lamanja toewan poetri berboewat perboeatan jang demikijan, seorang poen tida dapat ketahwi, tetapi adalah pada soewatoe hari beta sekalijan ini bermoefakat akan berkawal, kerna selamanja beta mendengar soewara orang berbitjara di dalem kelamboe, tetapi beta sekalijan tida beta dapet melihat roepanja, dan bahroelah tadi malem beta melihat roepanja terlaloe amat baek sekali roepanja dan parasnja, seperti tidaken ada bandingnja pada zaman ini roepa jang seperti itoe, tjahjanja seperti soekoe, dan roepanja sebagi lenjap mata memandang, kaloe orang jang dehoeloe djoega jang toean poetri birahiken itoe, jang telah di namaken si Pandai Memana Mata.

Satelah permaisoeri mendengar sembah segala dajang dajang itoe, maka hatinja sangat berdebar, serta katanja: soedahlah djangan angkau memboeka rahasia ini pada seorang poen, kerna pada hatikoe djoega tida sedap sekali rasanja melihat kelakoean toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara itoe, kerna tiap tiap akoe mengataken segala hal anak radja radja jang di kasihnja jang laen, dan djikaloe demikian rahasia ini djanganlah angkau petjahken pada seorang djoega, soepaja akoe ini preksaken padanja dehoeloe, kerna takoet akoe djikaloe di ketahoei oleh soedaranja

Soltan Taboerat

241