Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/381

Halaman ini tervalidasi

2006

poen masoeklah pada sela tandoek lemboeh itoe maka laloe pata doewa pedangnja Ratna Sari itoe bingga tidaken ia bisa sempat mengoenoes sendjatanja poela maka lemboeh itoe poen teroes menandoek lamboeng koeda itoe, maka koeda Ratna Sari poen petjahlah peroetnja serta goegoerlah ia keboemi.

Satelah Ratna Sari malihat itoe maka tida'ah dapat sempat melawan lagi maka laloe oendoer kebelakang dengan tida bergandaran lagi.

Maka pikir Ratna Sari hendaklah ia melepasken dirinja dari pada mati sebab ia tidalah bergandaran kerna adatnja segala raijat negri Toral Arkan djikaloe gandarannja mati nistjaja oendoerlah dehoeloe soepaja penggawa jang lain dateng mengadep satroe itoe, demikijalah adatnja pada tatkala di zaman dehoeloe kala adanja. Maka selamanja anak radja jang dari boekit itoe keloewar berperang tidaken dapatlah seorang jang oendoer dari pada satroenja djikaloe beloen ia merasahken loeka atawa ia memboenoe.

Satelah Indra Maulana Askandar Sjah malihat jang Ratna Sari itoe oendoer dari pada stroenja maka ia mendjadi terlaloe amat sangat sekali marahnja serta teroes ia mengoenoes pedangnja laloe di perangnja kepalanja Ratna Sari itoe hingga terbelah doewa dengan sekali perang djoega serta katania tidalah boleh dapat seorang jang moendoer dari pada hadepan satroenja, djikaloe seorang jang telah mengadap moesoeh pada medan peperangan, demikijanlah kerasnja