Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/384

Halaman ini tervalidasi

2009

Satelah itoe maka laloe di perangja djoega dengan segala perang djoega.

Maka mata pedangnja Indra Maulana Askandar Sjah poen masoeklah pada sela randoek lemboeh itoe memoeter kepalanja laloe habislah patah pedangnja.

Satelah patah pedang itoe laloe ia mengangkat toembaknja laloe di toembak pada dadanja Koendjar Arif itoe.

Koendjar Arif poen menangis dengan besi jang bertjahang doewa belas itoe maka gagang toembak itoe poen habislah remoek atawa petjah hingga mata toembaknja itoe poen laloe pata dari pada sangat keras pemoetar itoe.

Satelah itoe maka Koendjar Arif poen sigra memerang poela dengan pedang itoe.

Maka Indra Maulana Askandar Sjah poen nangkis dengan persinja maka dari pada sangat harapnja hingga mata pedang itoe poen tertantjap pada persinja itoe serta hendak di tjaboetnja tidalah dapat maka laloe ia mendjadi berhela helahan antara kedoewanja.

Maka sedang ia lagi berhela helahan itoe laloe Koendjar Arif poen memandjangkeun toembaknja dari bawa persi itoe, hendak menoembak lamboengnja Indra Maulana Askandar Sjah melepasken persi itoe serta menangkis mata toembak Koendjar Arif itoe dengan lemboenja.

Adapoen maka sekoetika poela datenglah Hoes-