Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/386

Halaman ini tervalidasi

2011

Maka Hoestan Lantaran djoega di toembaknja seperti menoembak koewali wadja soewaranja, maka heranlah Koendjar Arif itoe.

Maka dengan sekoetika poela Indra Maulana Askandar Sjah poen memerang kepalanja Koendjar Arif itoe maka laloe terkena kepada ketopongnja penggawa itoe, maka laloe goegoerlah keboemi ketopong kenoegerahan radjanja itoe

Setelah itoe maka Indra Maulana Askandar Sjah poen menagkap dari ramboetaja Koendjar Arif itoe serta di penggal batang lehernja maka aloe di penggal doewa kepalanja Koendjar Arit poen di angkat orang tida keboeroe lagi maka gandarannja mengangkat kepalanja serta melariken dirinja kesana kemari jaitoe ada saekor Koedanja jang sangat di tjinta padanja, sebab ialah tida taoe sekali di pake di dalem medan peperangan hanja di pake boewat mamereksa negrinja sadja.

Kata sekalijan raijat: Hai kamoe sekalijan lihatlah gagah beraninja poetranja soeltan soeda bisa aken memenggal satoe kepala penggawa jang amat meshor namanja dengan gagah beraninja dan ialah jang terbilang namania pada kaoemnja dan ialah jang sangat sekali terpoedji namanja pada radjaoja bahoewa sekarang lihatlah olehmoe.

Maka heranlah jang memandang roepa itoe, maka soeraklah segala raijat Toral Arkan itoe, mengataken soenggoeh gagah betoel anaknja padoeka soeltan itoe.

Sahsoedanja itoe maka Indra Maulana poen