Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/387

Halaman ini tervalidasi

2012

mengamoeklah tida terkira kira lagi banjaknja segala raijat radja radja itoe dan Hoestan kedoewa poen mengamoek kesana kemari seperti orang merampas lakoenja serta tida bertantang sendjata lagi dan soewatoe poen tida merasaken sendjata segala raijat itoe, demikijan gagahnja Hoestan Sabab kedoewa Hoestan Lantaran itoe, kerna koelitnja kedoewanja itoe tida sekali di makan oleh segala sendjata.

Sjahdan maka Mahradja Goemanda Soela poen bertemoe dengan seorang hoeloebalang Bahroel Adjaib, Bidjak Meshoer namanja serta landjang nipis orangnja serta koemisnja malintang seperti di sipat di djoempoet rasanja djalannja poen memasang dada dan soewaranja njaring, apa barang lakoenja pantas di pandang orang serta bergandaran saekor mandjangan djanten, dan boeloenja koening moeda dan lakoenja mandjangan itoe seperti hendak terbang keatas oedara serta berloempat loempatan kesana kemari sambil memerang, maka pada waktoe itoe banjaklah jang mati raijat Toral Arkan itoe.

Satelah di lihatnja oleh Mahradja Goemanda Soela maka laloe sigra berhadepan antara kedoewanja.

Kata Bidjak Mashoer itoe: Hai orang moeda sijapakah angkau garangannja ini?

Sahoetnja akoelah Mahradja Goemanda Soela soedara oleh Mahradja Goemanda Sakti bahoewa akoelah ini anak oleh padoeka Soeltan Toral Arkan itoe