Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/390

Halaman ini tervalidasi

2015

Satelah Mahradja Goemanda Soela malihat hal itoe, maka laloe di panahnja dengan sekali panah djoega laloe kena betoel sama tengah dadanja teroes meneroes kebelakang serta tida berapa lama lagi poetoeslah djiwanja laloe mati hoeloebalang Bidjak Mashoer itoe.

Maka soeraklah orang negri Toral Arkan itoe sepertiken gemparlah soewaranja pada talingah.

Sahsoedanja itoe maka Mahradja Goemanda Soela poen mengamoek tidak terkira-kira, maka banjaklah sangatnja raijat jang mati terboenoeh oleh Mahradja Goemanda Soela itoe.

Dan Hoestan Sabab kedoewa Hoestan Lantaran poen menjeroeboeken dirinja kedalem tantara banjak itoe, maka beberapa di toembaknja orang dan di potongnja orang soewatoe poen tidak di sakali di rasaken lagi oleh Hoestan kedoewa itoe dari sebab koelitnja seperti tembaga atawa besi wadja djoega.

Adapoen maka terseboetlah Mahradja Goemanda Sakti itoe poen bertemoe dengan mantri negeri Bahroel Adjaib bernama Windan Djahari itoe serta berhadepanlah kedoewanja, serta dengan bersama sama aken mengeonoes sendjatanja laloe perang memerang dan tetak menetak itoe bertoeroet serta tida lagi berbantinja sekira kira hampir seperapat djem lamanja maka laloe bersama sama berhentilah serta berkata mantri itoe: Hai orang moeda jang baek paras? serta lemah lemboet apa barang lakoe moe dan koelit moe betoel seperti temoegiring di pata sijapakah