Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/407

Halaman ini tervalidasi

2032

ken dalemnja seperti soemoer, maka tidalah djoega bisa bertemoe hoedjoengnja.

Maka sembah Indra Maulana Askandar Sjah palsoe itoe jatoeankoe bahoewa kata kaki hamba Pendita Raman Raman di Boekit Raman Giri, djikaloe kesaktijan koę rante besi itoe, tidalah bisa dapat di gali kerna sampelah ia kedalem toedjoeh patalah boemi, maka sekarang apalah hendak di kata kerna kata Pendita tiada seorang bisa dapat memboeka rante kesaktijan ini malinken Pendita sendiri, maka itoelah sebabnja pesannja kepada hamba kesaktijan itoe djanganJah di permoedahnja kerna soekar rasanja orang dapat melepasken barang sijapa jang telah kena terbelenggoe, maka itoelah chilap hamba dari pada sangat marahnja hamba dari pada segala radja radja Djin itoe djadi hamba lahirken djoega, dan sekarang ini hareplah terlebih maaloem atas toewankoe, kerna dari pada hamba ini tidaken dapat melepasken dija.

Satelah itoe maka soeltan poen terlaloe amat mesgoel hatinja serta ia memandang kepada sekalijan anak radja radja Djin itoe katanja apakah bitjaranja toean toean sekalijan dari pada hal ini?

Maka sembahnja jatoewankoe tidalah djadi mengapa kerna kaloe kaloe soeda oentoeng dengan djandji bapa hemba selakoe jang demikijan apalah hendak di kata dan bijarlah hamba sekalijan ini berboewat kobanja pada medan ini djoega.