Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/425

Halaman ini tervalidasi

2050

harepankoe anakkoe telah mendjadi Soeri di dalem negri Toral Arkan, dan sekarang telah ia berkasih kasihan pada seorang jang tida dapet di ketahoei asal bangsanja, antah sjetan antalah iblis.

Setelah soeda permaisoeri berpikir demikian itoe, maka permaisoeri poen sigra berangkat kombali kedalem astananja sendiri, sambil berpikiran di dalem hatinja, serta sehari hari ia memandang pada lakoe anaknja dan pekerti anaknja, maka soeatoe poen tida ada kebedahannja, atawa tjahja moekanja berobah warnanja, atawa soesoenja toeroen, kerna dari sebab barangkali bekas di goenjalnja atawa bitjaranja seperti orang jang soeda taoe telah memboeka mata dan memasang koeping, sebagi orang jang taoe bertjampoer kasih, soewatoepoen tida ada sekali bedanja, adalah di selamatken Allah djoega kiranja atas pekerdjaan itoe, maka itoelah mendjadi permaisoeri terlaloe amat sekali heran dirinja.

Adapoen maka adalah pada soeatoe hari, permaisoeri poen memanggil pada anakuja, jaitoe toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara itoe kedalam peradoewan, serta katanja: Hai anakoe bahoewa sekarang ini toean telah kataken dengan teroes terang kepada iboesoeri, kerna telah soeda tiga boelan lamanja iboe mendengar warta orang, habarnja toewan adalah berkasih kasihan dengan seorang laki laki, sijapkah garangan dija? den terlebih baek toean kataken kepada iboe, sepaja iboe bisa moefakat kepada ajahanda toean, kerna