Halaman:Hikajat Tanah Hindia.pdf/13

Halaman ini telah diuji baca

9

itoe raksasa “serta biasanja memakan orang dagang, jang masoek kadalam negerinja. Kemoedian Adji Såkå mendjadi radja di sitoe, maka terlaloe baik pamerentahannja, dihaloeskannja adat anak boeahnja, dan di adjarkannja tarich Hindoe dan hoeroef Djawa. Adapoen karadjaan Mendang Kamoelan tiada tentoe tempatnja: entah keraton Adji Såkå di Blorå, entah di Prambanan.

Satelah karadjaan Mendang Kamoelan hilang, maka ada poela beberapa karadjaan jang bertoeroet-toeroet, jaitoe karadjaan Ngastinå di goenoeng Dieng karadjaan Dåhå di Madioen, karadjaan Djenggala di kaboepaten Sidå-ardjå.

Hatta, maka Radja Djenggalas jang amat mashoer Lemboe Hamiloehoer namanja, pada masa ketjilnja ia beladjar di Hindoostan. Maka poeteranja bernama Pandji Inå Kertå Pati; dan mendjadi pangkal beberapa tjeritera wajang; ia dipoedji amat sangat karena beraninja dan kapandaiannja dan bidjaksananja jang tiada berhingga; pada achirnja ia mati kena toembak dalam perang dengan orang Madoera.

Sjahdan, satelah karadjaan Djenggålå habis binasa oleh ajar besar dan gempa, maka radja berangkat ka tanah Djawa sabelah barat, laloe di dirikannja karadjaan Pedjadjaran, keratonnja di negeri Giling-Wesi dekat Tji-andjoer.[1]

Maka kata sahiboe'lhikajat ada saorang anak radja di Pedjadjaran, Raden Tandoeran namanja, maka iapoen dihalaukan oleh adiknja. Maka sakali peristiwa Raden Tandoeran bertemoe dengan saorang orang bertapa, maka orang itoe memberi nasehat Kkapadanja, katanja: „Apabila Toeankoe mendapati boeah mådjå jang pahit rasanja, baiklah Tocankoe memboeat kota disitoe, nistjaja kota itoe akan mendjadi mashoer pada saloeroeh boemi.” — Maka pada sooatoe hari Raden Tandoeran doodoek di bawah pohon kajoe, sambil di makannja boeah midjas kabetoelan boeah itoe pahit rasanja, sebab itoe Raden Tandoeran, terkenang akan perkataan orang

  1. Sapandjang persangkaan orang jang” faham dalam hikajat, di tanah Djawa sabelah barat ada doea karadjaan jang bertoeroet-toeroets radjanja taaloek kapada Maharadja di Madjapahit,