Halaman:Hikajat Tanah Hindia.pdf/37

Halaman ini telah diuji baca

33

Baginda telah diboenoeh orang tengah perang dengan orang Palembang; sebab itoe Mangkoe Boemi serta beberapa orang besar² mendjadi wakil radja.

Demi terdengar chabar kapada Sjahbandar mengatakan orang asing datang, maka iapoen mendapatkan orang Belanda; satelah tiba, maka nachoda De Houtman ditegoernja, ditanjakannja dari mana marika-itoe datang dan apakah kahendaknja. Maka djawab nachoda, katanja: „Ja, Toeankoe! kami ini orang Belanda, maksoed kami akan membeli lada dan tjengkeh dan pala.”

Maka sjahbandar itoepoen senang hati mendengar perkataan itoe, laloe bermoehoen.

Soedah itoe, maka nachoda De Houtman serta beberapa anak kapal jang berpangkat menghadap Mangkoe Boemi, maka marika-itoe mendapat izin menjewa saboeah roemah akan tempat menaroeh dagangannja.

Tatkala roemah itoe selesai, maka orang Banten banjak datang melihat harta benda didalam lodji itoe; kadang² orang besar² dan Mangkoe Boemi poen mendapatkan saudagar Belanda.

Adapoen orang Portoegis sakit hati orang Belanda berniaga, maka diasoetnja orang Banten dengan memboesoekkan nama orang Belanda.

Maka lama kalamaan orang Banten sjak hati, sebab nachoda De Houtman segan membeli lada jang lama. Dan lagi kalakoean beberapa chalasi tiada patoet. Maka orang Belanda goesar djoega, sebab orang Banten soedah membeli roepa² barang, tetapi tiada maoe membajar.

Kalakian, maka pada soeatoe hari Toean De Houtman di Banten dikawani beberapa anak boeahnja, maka tiba² marika itoe samoeanja ditawan oleh orang Banten, laloe dipendjarakannja. Maka orang Belanda jang tinggal di kapal terlaloe marah mendengar chabar, mengatakan nachoda dengan kawannja ditawan, maka ditembaknja kota Banten, dirampasnja

beberapa perahoe, tetapi tawanan itoe tiada djoega dilepaskan orang.

Hikajat tanah Hindia.

3