(2) Apabila ketentuan-ketentuan itu dilanggar, maka Ketua rapat dapat memerintahkan para peninjau yang mengganggu ketertiban untuk meninggalkan sidang.
(3) Ketua rapat berhak mengeluarkan peninjau-peninjau yang tidak mengindahkan perintah itu dengan paksa, kalau perlu dengan alat negara.
(4) Dalam hal termaksud dalam avat (2) Ketua rapat dapat juga menutup rapat.
BAB XI.
TENTANG SURAT-SURAT MASUK/KELUAR
Pasal 143.
(1) Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong menentukan, apa yang harus diperbuat dengan surat-surat masuk atau meneruskan kepada Badan-badan Kelengkapan yang bersangkutan, kecuali apabila Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong menentukan lain.
(2) Mengenai surat-surat yang diteruskan kepada Badan-badan Kelengkapan oleh Sekretariat yang bersangkutan dibuat daftar, yang memuat dengan singkat isi surat-surat itu.
(3) Salinan daftar surat-surat termaksud dalam ayat (2) disampaikan kepada semua Anggota Badan-badan Kelengkapan yang bersangkutan untuk diketahui.
(4) Ketua atau Wakil-wakil Ketua Badan-badan Kelengkapan memeriksa surat-surat tersebut guna penyelesaiannya.
(5) Ketetapan tentang cara menyelesaikan surat-surat itu dibubuhkan dalam daftar surat-surat asli yang ada pada Sekretariat Badan-badan Kelengkapan dan tersedia bagi anggota yang bersangkutan.
(6) Surat-surat yang rnenurut anggapan Ketua atau Wakil Ketua Badan-badan Kelengkapan memuat soal yang penting, oleh Ketua diajukan kepada rapat untuk menetapkan cara penyelesaiannya.
(7) Anggota-anggota Badan-badan Kdengkapan setelah menerima daftar surat-surat termaksud dalam ayat (3), dan atau asli daftar tersebut yang dimaksud dalam ayat (2), dapat juga mengusulkan, supaya surat-surat yang menurut anggapan mereka mernuat soal-soal penting, diajukan dalam rapat untuk dirundingkan dan ditetapkan cara penyelesaiannya.
Pasal 144.
(1) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong berpendapat , bahwa tentang sesuatu hal yang termuat dalam surat-surat masuk
356