― Geladak keparat, sudah bosan hidup rasanya kau heh?
― Apa bosan hidup? Kaulah barangkali yang sudah bosan hidup !
Locia menjadi sengit diserang terus²an, lama2 ia marah juga. Segera otonya dilemparkan keangkasa. Siiuuttt . . . sing . . ng . . ng, . singg . . . . wuuss . . . wuss . . . . .
Oto itu berubah menjadi gulungan api yang banyak sekali. Sudah hawa udara begitu panas dan terik, ada api pula tidak terkatakan betapa panasnya. Tentara2 air itu ngeri dan ketakutan, mereka pada menyelam.
A an tetapi Sam thaycu sudah terlambat karena ia berada jauh didaratan. Maka tidak ampun lagi, ia terkurung gulungan api itu sehingga menjerit2 dan akhirnya mati terbakar.
Kembalilah sam thaycu pada asal mulanya yaitu berupa seekor naga yang bersisik hijau ke-kuning2an.
Melibat putera pangeran sebagai komandannya mati, Longpeng itu tidak berani muncul, mereka berenang kembali kekerajaan lautan timur.
Sementara Locia lalu mendekati bangkai naga itu.
13