napsu kemarahannya membuat ia tidak dapat berpikiran jernih dan kata²nya selalu dingin, tawar penuh kemurkaan.
― Hmm . . jadi Hiante tidak mengetahui kalau seorang anakmu sudah mengacau istanaku. Dengan mendemonstrasikan senjata² pusakanya sengaja menggoncang goncong kratonku supaya roboh. Dan ketika aku memerintahkan Li ciangkun untuk memperingatkannya, Li ciangkun malahan dibinasakan. Selanjutnya putera ketigaku kusuruh untuk memperingatkannya, sama juga halnya Li ciangkun, putera ketigaku dibinasakan bahkan lebih keji tindakannya, urat besar dan tulang² anak ku dilolosi dengan maksud dipergunakan sebagai sabuk.
Bukankah hal ini sangat keterlaluan ? Cobalah kau renungkan, kejahatan jenis apakah yang telah dilakukan anakmu ini ?
Berkata sampai disini kesedihannya tak tertahan lagi sehingga Ngo Kong menangis ter sedu².
Lie Ceng menjadi bingung dan ter heran² . . apakah sesungguhnya yg telah terjadi? Mengapa dirumah tidak ada laporan apa2 tentang ini . . . ?
Setelah puas menangis, kembali Ngo Kong meluap amarahnya, dengan bengis ia membentak Lie Ceng.
20