Urat dan tulang² itu lalu diserahkan kepada Ngokong. Melihat tulang dan urat besar puteranya Ngokong tidak dapat menahan kesedihannya, iamenangis lagi sésenggukan.
Lie Ceng tak dapat berkata kata lagi, baru sekaranglah ia mengetahui bahwa segala tuduhan itu benar adanya.
Setelah menangis beberapa saat lamanya, NgoKong lalu berbangkit dan meninggalkan kata kata ancaman.
- Hiante, tidak mengada ada bukan tuduhanku? Kau telah melahirkan seorang anak yang durhaka dan amat kejam, jugakah kau mau melin dungi, mengeloni dan menyangkalnya.
Perbuatannya harus kulaporkan kepada Gok tee dilangit dan engkaupun akan kulaporkan kepada suhu (guru) supaya suhu memecat atau setidak tidaknya meminta kembali ilmu yang telah diturunkan kepadamu. Hal ini karena engkau telah melanggar peraturan perguruan, tidak dapat mendidik anak sehingga melakukan perbuatan yang begitü keji !
Sehabis meninggalkan ancaman acaman yang seram ini Ngo Kong lalu bertindak keluar untuk kembali keistananya.
Sepeninggal saudara seperguruannya Lie Ceng
28