berduka sekali.
Ia banting2 kaki dan menangis sedih
Lie Hujin mendengar suara tangis sang suami menjadi bingung. Biasanya suaminya selalu keras hati, angker dan jantan. Kenapa hari ini menangis begitu rawan seperti juga lakunya seorang perempuan lemah ? Lie Hujin lalu bèrgegas masuk keruang tamu untuk melihat suami dan anaknya. Melihat kedatangan istrinya Kolonel Lie Ceng menghapus air matanya dan memandang istrinya dengan penuh duka.
— Apa yang telah terjadi suamiku ? Mengapa engkau menangis begitu sedih ?
— Karena anak durhaka inilah kita akan celaka!
Ngokong tidak mau mengerti tentang siapa benar atau salah. Pokoknya ia tidak mau terima bégitu saja atas kematian seorang panglima dan putera ketiganya yang di bunuh Locia.
Besok akan mengadukan urusan ini kepada Giok tee dan suhu, heiyaa . . . nyawa kita serumah tangga tinggal tiga hari saja. Pastilah kita akan dijadikan setan gentayangan di alam gelap . . . Cita cita untuk meningkatkan rohku naik ke alam
29