Tatkala beban telah terikat
Dan mereka siap untuk berangkat
Akupun datang dan mataku menggenang:
Berhentilah untukku, penunjuk jalan!
Bawakan padaku risalah bimbingan
Aduhai rinduku yang makin dalam
Kearah rumahan dikejauban
Dipagi hari dan senja yang kelam !"
Seluruh bumi jatuh kapiran
Padamu duhai berkening cemerlang
Semua menggigil gila padamu
Rindu wajahmu, sayang padamu
Dalam maknamu segenap insan
Mengeluh takjub terheran-heran
Engkau pengakhir segala rasul
Didepan Maula ¹⁰) paling bersyukur
Budakmu malang mendukung harapan
Karuniamu berlimpah-limpahan
Padamu kami berbaik sangka
Duhai pewarta duka-bahagia
Tolonglah daku selamatkan daku
O penyelamat dari Neraka
O penolong dan kepercayaanku
Dalam perkara penting artinya.
Telah menetap bahagia sihamba
Dan menguaplah duka-nestapa
Padamu duhai purnama adi
Padamu gambaran yang paling tinggi
Tidak seorang begitu suci
Selain dikau o kakek Husain
Maka bagimu selawat Allah
Sepanjang abad kekal abadi.
Ya Nabi salam padamu
Ya Rasul salam padamu
Kekasih. salam padamu
Selawat Allah selalu untukmu.
O Pemilik segala berkat
O Pengangkat segala tingkat
Lupakan dariku segala yang jahat
Ampuni daku segala maksiat
Engkau penghapus segala dosa
Dan kejahatan berlipat-lipat
Engkau penutup segala cela
Dan peringankan semua akibat
Dzat yang tahu seluruh resia
Dan pengabulkan segala do'a
Rahmati duhai kami semua
Dengan segala apa yang mulia
Dan berilah berkat pada si Ahmad
Selama syair ditulis orang
Ahmad Penuntun, dialah Muhammad
Pemilik wajah cerlang cemerlang.
XIII
(Allah Allah Allah Pencipta kami
Allah Allah Allah Pemberi rizki
Tuhanku ya Tuhanku ya Tuhanku
Tuhanku; taubat-Mu sebelum mati)
Maka belajarlah kehalusannya reranting lurus
Dan diantara makna dirinya angin mengembus
Amat manisnya tiada seorang melebih sifatnya
Semua menunjuk bahwa dialah insan mulia
Paras yang permai memerah malu dengan eloknya
Dikeindahan tiada seorang membagi dirinya
Tiada sembuh selain dengan menatap wajahnya
Tiada nikmat selain lekat pada sisinya
Kesuciannya berada ditempat yang paling tinggi
Dalam dirinya bermukim tetap seluruh budi
Bila sijauh-harap menyanyi dengan namanya
Kaulihat onta bergerak dengan hanyumnya
CATATAN-KAKI:
¹) muttaqi : seseorang yang bertawa
²) islah : kemaslahatan, kemakmuran, kemajuan, kedamaian
³) Pemilik Dua Cahaya (Dzun Nurain): 'Utsman ibn 'Affan r.a. (beliau mengawini puteri Nabi, dan setelah yang terakhir ini wafat, dikawininya puteri Nabi yang lain, adiknya)
⁴) Hasanain : Hasan dan Husain, putra² 'Ali dan Fathimah, cuch Nabi
⁵) rabie' : musim semi, Rabie'ul auwal : musim semi bagian pertama. Disini disebut bulan Maulud (kelahiran)
⁶) marhaban ahla ucapan selamat datang, marhaban (anda
datang di tempat yang lapang
ahlan (anda datang ketengah) ahli-keluarga.
⁷) angin timur: datang dari pegunungan tinggi Libanon yang subur. menepuk teluk Persi dan mengangkut harum kebun2 mawar di Ifran dalam perjalanannya kebarat (Jazirah). Dalam sepuluh syair cinta, kata orang, terdapat satu angin timur (boleh bandingkan dengan angin selatan pada sajak Tagore)
⁸) Mala tempat tinggi, atau daerah pekuburan diluar Mekkah, „lambang maut dan kekekalan cinta"
⁹) Kedua Kiblat: Masjid al-Aqsha di Jerusalem dan kemudian Masjid Al-Haram di Makkah (lihat Q. Al-Baqarah 142-150)
¹⁰) Maula : Pelindung, Allah.HORISON / 18