letaknya tak jauh dari tempat ia duduk kini. Ditekannya angka-angka itu, mencoba menghubungi dokter yang nomor teleponnya tertera di sana.
Tut... tut... tut...
Sudah tak dipakai lagi rupanya. Dicari-carinya lagi buku telepon lain yang tak kalah usangnya dengan buku telepon yang ada dipangkuannya kini. Hingga sepasang matanya menangkap helaian kertas bertuliskan, “Terima Kasih,”
Entah apa lanjutannya, ingin ia membaca. Diambilnya kertas itu, lalu didekatkannya pada mata.
“Terima kasih telah berbelanja di dream store.”
Jenis Barang: Boneka impian jenis ayah.
Pembeli: Ny. Silvia.
Menerima pesanan yang siap diantar dalam waktu satu minggu.
Membeli boneka impian jenis ayah. Benar-benar mirip dengan ayah. Seluruh anatomi tubuhnya, kulitnya, semuanya manusia sekali. Ternganga laki-laki itu membaca nama istrinya di sana. Kedua tangannya tiba-tiba meraih kepalanya, lalu ditariknya rambut hitarnnya itu. Kuat. Hingga bertaut kedua giginya. Dibacanya berulang-ulang apa yang ditulis di kertas itu. Seakan tak percaya ia apa tentang apa yang telah dilakukan istrinya. Agaknya, ia memang harus meneruskan pencarian nomor telepon itu. Sekarang. Tak bisa ditunggu lagi.
Padang, 25 April 2009