Halaman:Ini tjarita namanja lawah-lawah merah, ija itoe satoe tjarita dari Negri Tjina.pdf/178

Halaman ini tervalidasi

174

berkata dia poenja oentoeng mendjadikan enak amat hatinja, sedang dia tiada ingat jang oentoengnja ada djadi tjilaka dari orang itoe jang dia lawan. Didalam matanja ada penoe dengan kabintjian.

Moesoenja ada satoe lelaki ketjil dari lima poeloe taon oemoernja; moekanja soeda kisoet dan penoe tanda loeka-loeka.

Pada matanja jang dalam dan soeram, pada bibirnja jang poetjat dan lemas, pada giginja jang itam dan rompang, pada gemetaran tangannja dan pada gemeteran badannja seperti orang sakit deman, gampang sekali boleh di liat jang dia itoe ada satoe toekang isap madat.

Dia bermaen dengan gemetar, soempakan dirinja tjilaka dan kapalanja djadi bingoeng.

Koetika dia pada pengabisan pasang soeda kala, dia bangoen dari medja dan soempa sakoeat-koeatnja. Orang-orang jang ada disitoe pergi laloe sebab di kira jang dia maoe berdjalan pergi poelang, tetapi dalam sabantaran dia balik kembali berbisik apa-apa dalam koeping moesoenja dan orang-orang jang berdiri dekat soeda dapat dengar djoega, karna dia-orang mengatakan jang dia-orang mendjadi heiran serta kapingin taoe lebi djaoe.

— Baik! menjaoet jang oentoeng itoe.

Maka toekang isap madat itoe doedoek kombali di tampatnja dan bagi kartoe, tetapi tiada pasang oewang di hadapannja, sedang moesoenja ada taro saratoes oewang mas di hadapannja.

Permainan itoe moelai dengan berganti-ganti oen-