Halaman:Istana Kumala Putih Jilid 2.pdf/29

Halaman ini telah diuji baca

Kim Houw berjalan sudah cukup jauh, tetap tidak merasakan apa-apa, hatinya mulai besar, pikirnya bukankah kalian tidak berani masuk? Sekarang coba lihat aku!

Berjalan lagi kira-kira empat-lima tumbak didalam tetap gelap gulita, tiba-tiba terdengar suara orang menjerit. Ia lalu menoleh, tidak jauh dibelakangnya ada jatuh menggeletak ditanah tubuhnya si Kacung baju merah yang tinggi badannya hampir sama dengan dirinya sendiri, sedang badannya masih kelihatan menggigil hebat, sepasang matanya memandang dengan sorot mata minta dikasihani.

Kim Houw terperanjat, mengapa ia sendiri sedikitpun tidak merasa dingin.

Untuk menolong si Kacung baju merah, Kim Houw buru-buru balik dan pondong dirinya orang tua yang masih seperti anak-anak itu, pada saat mana sepuluh orang terkemuka dari rimba persilatan yang masih berada didepan ruangan, semua pada mengawasi padanya dengan mata terheran-heran, karena siapapun

28