Halaman:Istana Kumala Putih Jilid 3.pdf/37

Halaman ini telah diuji baca

Berfari-lari dirimba terbuka dan coba berlomba dengan orang hutan. baru tahu kalau ilmu mengentengi tubuhnya tidak dibawah orang hutan yang mempunyai kepandaian lari cepat karena pembawaan alam.

Tiba ditebing lebar yang curam, kedua orang hutan itu berdiri jauh-jauh, tidak berani datang dekat. Selagi Kim Houw hendak lompat maju untuk memeriksa, orang hutan betina itu tiba-tiba mencekal lengannya, mulutnya cecuwitan tidak berhenti-henti, tangannya menuding-nuding ikat pinggang “urat maga” dan pedang pusaka. Rupanya ia menyuruh supaya Kim Houw menggunakan barang-barang pusakanya tersebut. Kim Houw tersenyum, ia lantas melakukan seperti apa yang dikehendaki oleh orang hutan itu.

Kim Houw menghunus pedang pendeknya, diantara sinar terang pedangnya itu, ia telah dapat kenyataan bahwa kabut dimulut gua itu ternyata lebih gelap daripada yang dilihat

36