duluan, kabut putih itu seolah-olah berbentuk benda yang menutupi mulut goa.
Kim Houw setelah menghunus pedangnya, kemudian membuka ikat pinggangnya sedang Bak-tha ia isap dalam mulutnya. Ia tahu bahwa nyali hitam itu bisa menolak hawa rocun dan kabut beracun itu sukar menyerang badannya kalau ia isap Bak-tah dalam mulutnya.
Apa yang ia pikir memang benar, tapi ia masih lupa, bahwa racunnya kalajengking itu ternyata sudah memenuhi hampir seluruh pelosok dalam goa itu. Kim Houw baru saja mendekati mulut goa, sudah lihat ada asap tebal menyembur. Ia lalu menahan napas dan siap menerjang masuk.
Tiba-tiba matanya dirasakan gatal, airmata mengucur keluar tanpa tertahan. Kim Houw terkejut, dan oleh karena kagetnya ini napasnya lantas buyar, tiba-tiba badannya sempoyongan, dadanya merasa mual. matanya gelap, hampir saja ia jatuh rubuh.
Kim Houw insyaf kalajengking itu sangat
37