Halaman:Istana Kumala Putih Jilid 3.pdf/41

Halaman ini telah diuji baca

Dalam waktu sekejap saja, api unggun itu sudah marong betul, bau harum mengepul mengikuti aliran angin masuk kemulut goa, tiba-tiba kabut tebal dimulut goa itu lantas mulai buyar dan masuk kedalam. Sebentar saja keadaan sudah bersih, bau harum itu terus masuk kedalam goa. Sampai disitu Kim Houw baru mengerti kalau binatang kalajengking itu senang dengan rumput harum itu.

Liwat lagi sejenak, rumput itu sudah hampir terbakar habis, harumnya juga mulai berkurang tapi kalajengkingnya masih tetap belum mau keluar dari goa, pikir, Kim Houw: binatang itu licin sekali.

Akhirnya, rumput itu sudah terbakar habis benar-benar, harumnya juga lenyap, Kim Houw memandang kearah goa, nampak mulut goa itu perlahan-perlahan diliputi lagi oleh kabut tebal. Ia memanggil orang hutan, tidak lama kedua orang hutan itu sudah membawa lagi setumpuk rumput.

40