nai dadanya. Ia tidak kira bahwa ekor kalajengking itu merupakan suatu senjata yang sangat berbahaya, karena mengetahui bahwa ekor binatang itu sangat berbisa, maka ia lantas buru-buru lompat mundur.
Kim Mouw memikirkan dadanya yang bekas diserang, ternyata tidak ada perobahan apa apa. Ia segera mengerti bahwa khasiatnya baju wasiat yang menolong jiwanya. Ia jadi ingat dirinya Touw Peng Peng, beberapa kali ia menemukan bahaya selalu lolos karena dilindungi oleh baju wasiat itu, kelak entah bagaimana ia harus membalas budinya nona itu?
Sang kalajengking kembali menyemburkan kabutnya yang berbisa bahkan uampaknya kali ini lebih hebat, Kim Houw buru-buru putar ikat pinggangnya yang mujijat, tapi celaka ini tidak bisa dibandingkan dengan kejadian semula, karena kini sudah tertutup jalan keluarnya oleh kabut tebal.
Keadaan Kim Houw benar-benar sangat berbahaya sekali, ikat pinggangnya ia
46