putar semakin gencar, tapi tidak berhasil menghalau kabut yang sangat tebal itu. la tahu dirinya dalam keadaan sangat berbahaya, jika tidak lekas bertindak dengan tepat, sudah tak ada harapan bisa keluar lagi Celaka kabut itu makin lama makin tebal, sampai ia tidak bisa mengenali kedudukannya sendiri. Binatang berbisa itu juga sudah menghilang entah kemana.
Kim Houw selama belajar silat sendiri, baru pertama ini digunakan untuk bertempur benar-benar, maka ia telah kehilangan ketenangannya. Sebentar kemudian, ia rasakan kepalanya pusing, kakinya lemas, lalu jatuh duduk.
Melihat lawannya rubuh, binatang berbisa itu perlahan perlahan mendekati Kim Houw, kalau saja ia berhasil mencapai tujuannya tamatlah riwayatnya Kim Houw.
Dalam keadaan setengah sadar setengah tidak sadar, Kim Houw tiba-tiba ingat pedang
47