Halaman:Isteri Islam Jang Berarti.djvu/19

Halaman ini tervalidasi

― 17 ―

Begitulah mementingkannja djundjungan Nabi kepada kaum ibu dan isteri-isterinja, jang memang dapat diadjak bersama-sama dalam segala kebaikan dan berbakti kepada Tuhan.

Kalau isteri-isteri itu telah terdidik baik dan mendjadi orang jang inshaf akan kewadjiban keisterian dan gemar beramal shalih, dapatlah menjelenggarakan rumah tangga, menggirangkan hati suami, meninggikan martabat turunannja dan berpengaruh besar dalam gerakan dan negerinja.

Itu dialah Isteri Islam jang berarti.

Maka dalam tuntunan kami, untuk mentjapai Isteri Islam jang berarti itu, dengan keterangan tersebut, sangatlah pengharapan kami kepada kaum bapa, suami suami chususnja dan orang laki-laki umumnja, supaja membantu dan memperbuahkan tuntunan kami itu terutama mempersempatkan (memberi kelonggaran) ― sjukur menjuruhnja―bagi anak, saudara dan kerabat perempuan serta ibu dan isterinja dalam memenuhi tuntunan kami, hingga mendjadilah „Isteri Islam jang berarti”.

Maka berhasillah dengan pertolongan Tuhan Allah s.w.t. dan besarlah faedahnja Isteri Islam jang berarti itu bagi rumah tangganja dan pergerakan masarakatnja.

Beberapa soāl.

Dalam tuntunan kami ini, jang berisi garis besar untuk mentjapai Isteri Islam jang berardi, tidaklah membitjarakan soal-soal (masalah-masalah jang bersangkutan dengan fekih atau keadaan jang berkebetulan tidak akan dapat memenuhinja.

Seumpama dalam fasal 5; „Mengasuh (momong) anak-anaknja”, kalau belum atau tidak punja anak, bukanlah mendjadi soal akan kurang berartinja*).[1] Begitu djuga didalam ajat Al-Quran Jang digunakan dalil:

.وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً

„kandung dan pisahnja tiga puluh bulan”.


  1. *)Sjukur kalau rumah tangga jang tidak ada anaknya sendiri atau anak kerabatnja ini, suka memelihara anak jatim dengan baik-baik, sehingga mendjadi rumah jang berpahala dan terpudji.