Halaman:Kalimantan.pdf/113

Halaman ini tervalidasi

kat, Singkawang, dan Pontianak menimbulkan kegelisahan pada penduduk. Suasana amat keruh, karena takut dan lalu melarikan diri kedalam hutan. Sedang pihak tentera Belanda banjak jang melarikan diri, sekalipun ada djuga perlawanan ketjil, tapi oleh Djepang dapat dikalahkan dengan mudah. Pertempuran-pertempuran ketjil terdjadi didaerah Seluas, daerah perbatasan Serawak dengan daerah Kalimantan Barat, sedang di Sempau tentera Belanda banjak jang mati.

Perlawanan Belanda jang demikian itu, sebenarnja mempertjepat untuk menjerahkan seluruh daerah Kalimantan Barat kepada Djepang dengan tidak bersjarat. Sementara itu tentera Djepang mengalir terus memasuki kota-kota jang diiringi oleh pemerintah sipilnja jang mempunjai hubungan rapat dengan Armada Menseibu. Pada mulanja penduduk Kalimantan Barat merasa megah melihat keunggulan tentera Djepang , dan bersedia membantu Djepang. Demikian djuga Djepang memperlihatkan sikap jang ramah-tamah, akan tetapi lambat-laun sikap ramah-tamah itu bertukar dan berubah dengan tjepat, jang sebenarnja memperlihatkan watak dan pribadi jang dipusakai Djepang turun-temurun.

Pemboman jang amat hebat atas kota-kota di Kalimantan Barat sebenarnja tidak usah terdjadi, kalau memang Djepang tidak mempunjai niat jang sesungguhnja, karena bagi Belanda dengan tidak usah pemboman atau digempur mereka akan menjerah djuga. Tetapi Djepang bukan Djepang, apabila mereka tidak berbuat demikian, karena sebelum menjerbu ke Kalimantan Barat mereka telah mempunjai rentjana tertentu, jaitu untuk memperkuat garis pertahanannja melandjutkan peperangan dibagian Selatan Asia ini. Kepulauan Kalimantan jang duduk letaknja amat strategis , terutama di Pontianak, Balikpapan, dan Tarakan dalam hubungan samudera raya amat menguntungkan bagi pertahanannja, dan karena itulah mengapa mereka memisahkan daerah Kalimantan dengan daerah Indonesia lainnja, terutama dengan Djawa dan Sumatera.

Kalimantan diperintah oleh kekuasaan Angkatan Laut, sedang Djawa chusus oleh Angkatan Darat. Antara kedua daerah ini selama dalam genggaman Djepang tidak boleh bertemu dalam arti kata jang seluas-luasnja, melainkan dipisah-pisahkan. Djepang mengetahui, bahwa daerah Indonesia jang paling lemah dan terkebelakang adalah daerah Kalimantan Barat. Rentjana untuk daerah Kalimantan Barat makin djelas setelah memasuki tahun 1943, dimana Djepang dengan segala keganasan dan kekedjamannja telah melakukan penjembelihan besar-besaran terhadap lebih-kurang 20.000 orang. Sedang jang diketahui pasti adalah 10.000 orang untuk daerah Kalimantan Barat sadja, jang lainnja tersebar didaerah Kalimantan lainnja. Penjembelihan massaal ini tidak sadja terbatas kepada satu golongan sadja, akan tetapi meliputi seluruh golongan bangsa jang terdiri dari bangsa Indonesia, Tionghoa, Arab, Belanda dan lain-lain bangsa jang dianggap musuh jang perlu untuk disembelih.

Diantara djumlah jang dipotong dan disembelihnja itu terhitung seluruh keluarga radja-radja, sultan-sultan di Kalimantan Barat, jang djumlahnja tidak kurang 300 orang, sedang jang lainnja terdiri dari kaum terpeladjar, pegawai negeri, pemimpin-pemimpin pergerakan, pemuda, guru-guru agama lelaki dan perempuan. Penjembelihan besar-besaran ini jang kelihatannja amat tersembunji adalah dimaksudkan untuk tidak meninggalkan kesan buruk terhadap masjarakat.

109