Halaman:Kalimantan.pdf/115

Halaman ini tervalidasi

Selandjutnja dalam rentjana itu terdapat gambaran untuk membinasakan opsir-opsir tinggi Djepang, merebut sendjata dan kekuasaan, mempersiapkan „tentera rakjat" jang terdiri dari pemuda-pemuda Kaigun Heiho, Seinendan dan pemuda-pemuda dari suku Dajak jang terkenal keberaniannja, dan achirnja memproklamirkan kemerdekaan Kalimantan Barat. Rentjana ini segera didjalankan, jaitu dengan djalan mengadakan konperensi „kerdjasama" dengan Djepang, dalam mana diundang seluruhnja opsir-opsir tinggi dari kalangan angkatan laut dan sipil.

Konperensi jang dilangsungkan dalam bulan Desember 1943 di Pontianak jang kebanjakannja dihadiri oleh kaum wanita sebagai „pelajan", jang akan mendjalankan peranan penting dalam usaha untuk meratjuni segenap opsir-opsir Djepang jang hadir, tidak membawa hasil sedikitpun djuga =. Karena Djepang telah mengetahui siasat jang didjalankan oleh pihak „musuhnja" itu, jang dikuatkan oleh purbasangka jang telah menjelinap dalam hati Djepang.

Gedung tempat berkonperensi itu atas perintah Djepang telah dikelilingi oleh tentera Djepang, dan memerintahkan siapapun tidak boleh keluar dari gedung, sedang para pengundjung konperensi jang terdiri dari bangsa Indonesia tidak mengetahui kalau gedung ini telah dikepung dengan menghadapkan tiap senapan mesin pada segenap pintu dan djendela. Ketika para wanita menghidangkan makanan dan minuman jang berisi ratjun jang diantaranja telah terlandjur dimakan oleh beberapa orang opsir Djepang, memperkuat purbasangka Djepang lainnja jang belum sempat menikmati makanan itu, memerintahkan dengan sendjata apinja untuk menutup pintu dan kemudian menggeledah makanan dan minuman. Sedang tentera Djepang jang mengepung gedung tersebut segera mengambil tindakan seperlunja untuk tidak melepaskan orang keluar dari gedung.

Dengan tidak ketjualinja seluruh pengikut konperensi atau jang hadir dalam gedung itu semuanja ditangkap, diangkut dengan beberapa buah truck dan lalu dibawa kesuatu tempat diluar kota untuk dibunuh. Tindakan selandjutnja dari Djepang ialah melarang berkumpul lebih dari 2 orang. Djam malam diadakan dengan keras. Penangkapan terus dilangsungkan, siapa sadja jang ditjurigakan ditangkap dan dibunuh. Tindakan Djepang ini tidak sedikit menimbulkan ketjemasan dan ketakutan bagi seluruh rakjat Kalimantan Barat. Lebih-lebih bagi kaum wanita, ibu-ibu amat takut, kalau-kalau suami dan anaknja mendjadi korban Djepang.

Aksi pembersihan Djepang tidak pernah dilakukan pada siang hari, melainkan diwaktu malam. Akan tetapi djika ada penangkapan lebih dahulu diberi tanda diwaktu siang dengan menggerakkan tanknja dihadapan rumah orang jang akan dibunuhnja. Tiap rumah, dimana ada penghuni lelakinja, pemudanja telah menjiapkan diri untuk diambil jang sering dilakukan diwaktu dinihari atau tengah malam buta, dimasukkan dalam truck jang diselubungi dengan kain hitam.

Keadaan jang demikian menimbulkan paniek dan kekatjauan pikiran, lebihlebih bagi kaum wanita jang merasa kehilangan suami, anak, mendjadi djanda, sedang djalan penghidupannja amat mentjemaskan, sehingga banjak djuga diantaranja jang mendjadi korban kebuasan Djepang. Untuk menghilangkan paniek dan kekatjauan pikiran, maka oleh Djepang telah diumumkan, apa sebabnja

111