Halaman:Kalimantan.pdf/117

Halaman ini tervalidasi

Bungkusan-bungkusan makanan, obat-obatan dan kabar-kabar dapat diselundupkan kedalam tempat interniran. Keadaan jang sematjam ini berlaku terus, waktu interniran sekeluarga diganti dengan pembagian interniran untuk kaum wanita, biarpun waktu itu pendjagaan diperkeras dan keadaan makanan bertambah buruk.

Sementara itu perhubungan dengan Djawa diadakan, sekalipun hanja bersifat kekeluargaan sadja, namun jang demikian ini menimbulkan ketjurigaan jang besar pada Djepang. Buku tjatatan kepunjaan Gubernur Haga tidak pernah djatuh ketangan Djepang, apalagi nota tentang rentjana untuk perubahan bentuk pemerintahan di Kalimantan, disiarkan luas dalam tempat interniran. Tentang adanja nota ini diketahui Djepang, tapi sebelum itu telah dibakar. Perhubungan dengan luar diselenggarakan djuga, tapi dengan amat hati-hati sekali, karena takut diketahui Djepang, jang akibatnja membawa maut.

Dalam bulan Mei 1942 pemerintah Djepang telah mengadakan suatu konperensi rahasia, dimana dibitjarakan tentang perhubungan jang disangka ada dan pergerakan untuk melumpuhkan Djepang, telah mengambil keputusan untuk mengadakan aksi besar-besaran, penggeledahan, penangkapan dan sebagainja. Kedjadian ini terdjadi pada tanggal 10 Mei 1942. Tempat-tempat interniran dan rumah-rumah digeledah dalam mana ditangkap 20 orang, karena pada mereka ini terdapat pesawat-pesawat radio jang telah ditjabut segelnja serta beberapa surat jang memberatkan pada mereka. Tindakan penggeledahan didjalankan terus, dan berhasil menemui beberapa surat penting dan uang sedjumlah f. 40.000, Semangat anti Djepang hampir merata dikalangan Belanda dan Indonesia, dan karena itu orang mengharapkan supaja tentera Sekutu selekasnja mendarat di Kalimantan. Komplotan Haga di Kalimantan Selatan amat luas dengan mempunjai rentjana jang lengkap, seperti jang diakui sendiri oleh Njonja Haga, beberapa hari sebelum ia dibunuh. Rentjana itu, ialah bahwa pada bulan Djuni 1943 Bandjarmasin akan dibom oleh tentera Sekutu , dan jang demikian ini adalah suatu tanda untuk melakukan pemberontakan terhadap Djepang.

Anggauta Komplotan Haga jang terdiri dari berbagai bangsa telah mengumpulkan uang, makanan, obat-obatan, merentjanakan untuk memindahkan anakanak dan perempuan kelain tempat bila ada penjerbuan terhadap Djepang. Sedang zuster-zuster Belanda telah berangkat ke Djawa buat mengetahui rentjana Sekutu dan minta bantuan uang. Orang-orang Indonesia, Tionghoa dan pegawai-pegawai dari Menseibu akan membantu pemberontakan ini. Rentjana dan daftar nama-nama itu diketahui Djepang jang segera mengambil tindakan. Tiap nama baru jang diumumkan, berarti pembunuhan baru. Penangkapan ini demikian tjepatnja, karena berdampingan dengan kabar -kabar angin tentang adanja tank-tank dan pesawat-pesawat pembom Amerika. Djumlah jang ditangkap 250, belum termasuk nama orang jang dianggap membantu akan mendjalankan pemberontakan.

Berhubung dengan peristiwa-peristiwa itu, maka Djepang jang selama ini hanja menjangka-njangka sadja, sekarang mendekati kenjataan daripada keadaan jang sebenarnja, karena dari pemeriksaan jang dilakukan atas orang-orang jang bersalah, didapat keterangan, bahwa memang ada perhubungan Komplotan Haga dengan tentera Sekutu . Bukti daripada Komplotan itu lebih terang lagi setelah

113

(685/B) 8