Halaman:Kalimantan.pdf/135

Halaman ini tervalidasi

BAB II.
PERKEMBANGAN TENTERA NASIONAL INDONESIA.



Djepang bertekuk-lutut.

LAMA sebelum proklamasi kemerdekaan diumumkan, dan lama sebelum Djepang berkapitulasi. maka Rakjat Kalimantan telah mempunjai semangat perdjuangan jang ditanam oleh almarhum Pangeran Hidajat, Muruhum Anom, . Lambung Mangkurat, dan lain-lain pahlawan Kalimantan jang berdjuang mati-matian untuk melawan pendjadjahan Asing. Sedang Proklamasi kemerdekaan tidak sadja pendorong semangat jang lebih keras, melainkan djuga menuntut pertanggungan-djawab jang lebih besar pada rakjat dan bangsa Indonesia untuk menjempurnakan kemerdekaan jang telah dimilikinja.

Walaupun dalam masa pendjadjahan Belanda, rakjat Kalimantan sama sekali kurang perhatiannja terhadap perdjuangan bersendjata, masuk djadi serdadu Belanda, bukanlah berarti rakjat Kalimantan tidak sanggup berdjuang, melainkan karena bentjinja terhadap apa jang dinamakan serdadu Belanda. Bagi rakjat Kalimantan jang mempunjai tradisi lain daripada rakjat Indonesia Iainnja, masuk mendjadi serdadu Belanda itu sangat diharamkan dan adalah satu dosa.

Tetapi ketika Djepang masuk ke Kalimantan, mereka tidak dapat menghindarkan diri untuk tidak memasuki gelanggang perdjuangan bersendjata sekalipun hanja sebagai Kaigun Heiho, terpaksa karena kebutuhan hidup. terpaksa karena antjaman Djepang dan sebagainja. Semangat pahlawan dan keperdjuritan jang ditanamkan Djepang, mendjelang djandji Indonesia merdeka — sekalipun hanja djandji kosong sadja — membulatkan tekad rakjat untuk menentukan nasibnja sendiri. Pegangan dan pedoman perdjuangan ketika itu nampaknja tidak karuan, karena lepas dari hubungan keperdjuritan jang di-organisecr oleh Peta (Pembela Tanah Air) jang ada di Djawa.

Proklamasi kemerdekaan jang mengumandang keseluruh tanah air, menjetuskan semangat perdjuangan rakjat Kalimantan untuk mentjari sasaran siapa jang harus dikorbankan, kalau bukannja Djepang sendiri. Saat membalas dendam terhadap Djepang terbuka kesempatan jang seluas-luasnja, untuk merebut sendjata dan memusnakannja. Di Kalimantan Barat Djepang dengan sukarela" menjerahkan pimpinan pemerintahan ketangan bangsa Indonesia, karena untuk tidak berbuat demikian, mereka tidak sanggup untuk menahan kemarahan rakjat jang telah meluap-luap itu.

131