Halaman:Kalimantan.pdf/136

Halaman ini tervalidasi

Didesa-desa dimana ada Djepang, disitulah ia menemui adjalnja. Suku Dajak jang selama beberapa abad memperlihatkan kepatuhan dan kesetiaannja terhadap bangsa asing, kini kelihatan amat buas, membalas dendam kepada Djepang, dengan djalan menjembelih mereka. Siapakah jang tidak mengetahui, bahwa jang memaksa Komandan Djepang untuk menjerah adalah mereka dari golongan dari suku Dajak. Tentera rakjat jang chusus terdiri dari golongan Dajak jang dipimpin oleh Panglima Burung menjerbu Markas Besar Tentera Djepang di Pontianak.

Huru-hara jang terdjadi di Kalimantan Barat itu mempunjai segi jang berliku-liku, sedang kekatjauan dan propokasi meradjalela tentang kabar jang amat mengchawatirkan, karena dari pihak Tionghoa sendiri timbul kehendak untuk merebut Kalimantan Barat untuk kepentingan bangsanja sendiri, jaitu setelah mempropokasikan kemungkinan datangnja Tentera Tiongkok di Kalimantan Barat. Pihak Tionghoa telah membentuk suatu badan ,,Persatuan anti Djepang” jang berkedudukan di Singkawang, sedang tjabangnja bersebar dalam beberapa kota di Kalimantan Barat.

Sedang dari pihak Indonesia sendiri telah dibentuk suatu badan ,,Pendjaga Keamanan Umum” jang meliputi seluruh kebutuhan masjarakat, dalam mana tergabung didalamnja bekas-bekas Kaigun Heiho, pemuda-pemuda kaum pergerakan dan sebagainja, Kedua pihak ini mempertahankan nama bangsanja masing-masing dalam hal sudah barang tentu rakjat Kalimantan Barat tidak ingin melihat adanja pertjobaan dari pihak Tionghoa untuk menguasai daerahnja, sekalipun untuk itu mereka terpaksa mengangkat sendjata. Rakjat Kalimantan Barat didalam kesibukannja mengatur dan mendjaga keamanan, jang pada umumnja perdjuangan merampas sendjata Djepang belum lagi selesai, terpaksa harus melawan golongan Tionghoa.

Beberapa minggu sebelum Tentcra Australia datang ke Kalimantan Barat, pertentangan “Indonesia-Tionghoa bertambah runtjing dan achirnja terdjadi »Wuurcontact" jang pertama di Pontianak, Singkawang, Sedau dan Djintan. Beruntunglah keuletan semangat rakjat jang dibantu oleh golongan Dajak dapat menguasai keadaan, sekalipun belum berarti, bahwa mereka telah mendapat kemenangan dari lawannja Djepang dan Tionghoa, Dalam perdjuangan melawan Tionghoa ini, mereka tidak kepalang tanggung untuk melakukan pembakaran pasar dan desa-desa orang Tionghoa jang amat banjak terhadap disekitar Pontianak dan Singkawang. Sementara itu tentera Australia dalam bulan Agustus telah mendarat di Kalimantan Barat, jang ternjata dibontjengi oleh tentera Nica. Pihak Australia melihat keadaan jang itu lalu mengundang masing-masing pihak dengan maksud untuk mendamaikannja, akan tetapi oleh pihak Nica jang berpakaian tentera Australia membisikan supaja keadaan demikian dibiarkan berdjalan terus.

Rupanja pertentangan rakjat dengan Tionghoa ini membuka kesempatan bagi Nica untuk mengadu-dombakan, agar dengan demikian perhatian rakjat jang seharusnja ditumpahkan terhadap penjelundupan tentera Nica agak berkurang. Adapun terhadap tentera Djepang jang masih bersembunji dihutan-hutan adalah sudah mendjadi kewadjiban pihak Australia untuk melutjuti sendjatanja, tetapi sementara itu pihak Nica mengalirkan tenteranja lebih banjak ke Kalimantan

132