Halaman:Kalimantan.pdf/139

Halaman ini tervalidasi

Untunglah para rombongan dapat menginsjafkan kepada rakjat, bahwa tudjuan kemerdekaan Indonesia djangan ditjemarkan oleh pekerdjaan jang mengenai perseorangan, karena jang demikian ini menanam benih kebentjian antara bangsa Indonesia, sedang perdjuangan kemerdekaan baru mulai. Dengan mandaat jang ada pada rombongan inilah dipergunakan kesempatan untuk meng-activeer perdjuangan rakjat, membentuk Tentera Keamanan Rakjat, membentuk Komite Nasional Indonesia, dan membentuk Pemerintah Daerah, sedang Sultan didjadikan penasehat Tentera Keamanan Rakjat.

* * *

Suka-duka dalam gerilja.

Untuk menggambarkan keadaan di Kalimantan umumnja dalam waktu sebelum proklamasi kemerdekaan, djauh berbeda dengan apa jang terdjadi di Dajwa. Karena dalam bulan Djuni 1945 sebenarnja tentera Sekutu telah dapat merebut Balikpapan, Tarakan dan umumnja daerah Kalimantan Timur dari tangan Djepang. Keadaan jang demikian ini djuga berlainan dengan apa jang terdjadi di Kalimantan Barat dan Selatan. Di Kalimantan Timur rakjat mendjadi bingung tentang situasi peperangan, sedang proklamasi kemerdekaan belum terdengar sama sekali hingga mendjelang bulan September.

Sudah barang tentu kesempatan jang baik tidak dapat dipergunakan rakjat, misalnja untuk merebut sendjata dari tentera Djepang, membentuk Badan Keamanan Rakjat, sedang tentera Sekutu sendiri jang melakukan perlutjutan sendjata terhadap Djepang. Tetapi setelah rakjat mengetahui tentang proklamasi kemerdekaan, serta melihat kegiatan tentera jang berselimut Nica, maka djuga telah terdjadi beberapa insiden untuk menundjukkan, bahwa rakjat Kalimantan Timur tidak sudi didjadjah Belanda kembali.

Tetapi perlawanan rakjat ini segera dapat dipatahkan oleh kekuatan sendjata Nica, karena mereka djuga tidak ingin melihat hangusnja kapital asing jang tersimpan dalam BPM Balikpapan dan Tarakan. Hanja pertumpahan darah jang hebat terdjadi ialah di Pangkalan Bun, karena ditempat-tempat jang telah dikuasai rakjat sedapat-dapatnja dipertahankan dengan sekuat-kuatnja. Perlawanan rakjat Kalimantan Selatan, baik jang dilakukan setjara terang-terangan, maupun setjara gerilja, mendapat bantuan sepenuhnja dari pedjuang-pedjuang Kalimantan jang ada di Djawa, dan dalam kesempatan jang terbuka pedjuangpedjuang ini menjeberang ke Kalimantan untuk membantu saudara-saudaranja melawan tentera Nica.

Kedatangan Nica di Bandjarmasin tanggal 27 September 1945 telah disambut rakjat dengan perkelahian sendjata. Demikian djuga dilain-lain tempat, ketjuali daerah Pangkalan Bun, Kotawaringin, Kumai, Pembuan, umumnja dalam Kabupaten Kotawaringin Belanda belum berani datang. Karena ditempat inilah terletak kekuatan rakjat, jaitu gabungan dari rombongan bersendjata jang mengadakan infiltrasi ke Kalimantan.

Para pemimpin segera menjusun siasat perdjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan negaranja. Di Pangkalan Bun dihadiri oleh segenap lapisan rakjat

135