Halaman:Kalimantan.pdf/140

Halaman ini tervalidasi

diadakan upatjara pelantikan Residen dan meresmikan berdirinja Tentara Republik Indonesia pada tanggal 1 Djanuari 1946. Sementara itu diberbagai daerah para pemimpin rakjat telah membentuk badan-hadan perdjuangan jang bermatjam-matjam tjorak bentuknja itu, tapi satu dalam hakekat tudjuan didukung oleh segenap rakjat. Satu dan lainnja melakukan kerdjasama dengan erat sekali, sedang perbedaan suku tidak mendjadi soal. Mereka hanja satu sebagai bangsa Indonesia jang sedang menghadapi kembalinja tentera Belanda.

Sikap pemuda jang tegas dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan mendorong para pemimpin politik untuk mengadakan persiapan dalam lapangan pemerintahan menudju pendjelmaan kemerdekaan jang sesungguh-sungguhnja. Langkah jang diambil kemudian ialah membentuk Pemerintah Republik daerah Kalimantan Selatan. Dengan dihadiri oleh ribuan rakjat Bandjarmasin pada tanggal 10 Oktober 1945 diadakan upatjara peresmian berdirinja pemerintah Republik untuk daerah Kalimantan Selatan. Pada mulanja pemerintahan ini tidak mau diakui oleh tentara Sekutu, karena berbagai sebab, terutama mengenai keamanan. Akan tetapi melihat kenjataan jang diperlihatkan pemerintah Kalimantan jang didukung oleh seluruh rakjat, maka tentara Sekutu dengan perasaan ketjewa dapat mengakui pemerintah ini, dengan pengetjualian tidak dapat menerima pengibaran bendera Indonesia. Dengan kedjadian ini maka timbul kcsangsian dalam kalangan rakjat terhadap gerak-gerik Belanda, karena mereka inilah jang sebenarnja pegang peranan penting dalam tentara Sekutu di Kalimantan, sebelum tentaranja sendiri datang, maka tindakan-tindakan jang diambilnja seakan-akan tidak djauh bedanja dengan kehendak rakjat. Apa maksud mereka mengakui Pemerintah Republik, tapi tidak mau mengakui benderanja. Sedjak itu rakjat bersikap tenang dan waspada dan selalu mengikuti segala tindakan pihak Belanda.

Benar djuga apa jang disangsikan rakjat tidak lama kemudian tampak kenjataannja, bahwa dalam rombongan tentara Sekutu jang terus mengalir, ikut djuga tentara Nica, Untuk sekedar menutupi kehendak jang sebenarnja. pada mulanja Belanda-belanda ini benar-benar mengurus soal tawanan bangsanja sendiri, tetapi lambat-laun setelah dirasanja ada kesempatan dan kekuatan padanja, mercka mulai mendjalankan politiknja untuk menindas gerakan rakjat.

Disamping tentara Sekutu asjik mendjalankan kewadjibannja untuk mentjari orang-orang Djepang dan membebaskan tawanan-tawanan Sekutu, maka orang-orang Belanda-Nica mempergunakan segala tjara dan taktiknja untuk menanam kekuasaannja kembali. Pemerintah Republik untuk daerah ini jang tadinja diharapkan untuk tempat bernaung seluruh rakjat, terpaksa harus dibubarkan dengan perasaan sedih karena antjaman sendjata Belanda. Pembubaran pemerintah ini didahului oleh suatu perkelahian bersendjata antara pasukan-pasukan rakjat dengan serdadu-serdadu Nica.

Sedjalan dengan tindakan Belanda, maka dari pihak tentera Sekutu telah dikeluarkan suatu maklumat, jang sebenarnja sudah harus diumumkan sedjak mendaratnja tentera Sekutu ke Kalimantan, tetapi karena pintar busuknja Belanda, maka maklumat tersebut baru diumumkan sebulan setelah Sekutu datang. Adapun bunjinja proklamasi jang ditandatangani oleh Djenderal Sir Thomas Albert Blamey itu adalah sebagai berikut:

136