Halaman:Kalimantan.pdf/145

Halaman ini tervalidasi

dianggap mata-mata musuh, apalagi karena ketika itu mereka tidak dapat membuktikan, bahwa mereka dari gerilja jang berdjuang di Kalimantan, sedang ,,potongan” mereka tidak dapat melepaskan dugaan tentang mata-mata Nica itu.

 Waktu mereka dibawa kepihak atasan dari ALRI di Bodjonegoro, dan mereka minta supaja diperkenankan untuk mengadakan pembitjaraan telepon dengan Gubernur Kalimantan di Jogja, maka barulah pendjaga pantai Djuana itu mengetahui, bahwa mereka bukanlah mata-mata musuh, melainkan adalah pedjuang-pedjuang jang pertama dikirim oleh Pemerintah Republik ke Kalimantan.

 Pada tanggal 30 Djanuari mereka jang berdjumlah 8 orang itu sampai di Jogja dan langsung mengadakan hubungan dengan Gubernur Kalimantan, dalam mana mereka melaporkan situasi Kalimantan, baik sebelum dan sesudah melakukan pertempuran dengan pihak serdadu Nica, Keesokan harinja mereka diantarkan oleh Gubernur untuk mengundjungi Presiden Sukarno di Istana Merdeka Jogjakarta pada mana mereka diterima dengan baik selama setengah djam lamanja.

 Maka sedjak waktu itu, satu demi satu pasukan bersendjata dari berbagai organisasi jang ada di Djawa jang chusus terdiri atas putera-putera Kalimantan menjiapkan diri berangkat dengan tudjuan jang satu ialah menegakkan kemerdekaan di Kalimantan, Mereka itu adalah dari pasukan bersendjata Pesindo, Hizbullah, ALRI Kalimantan, Ikatan Perdjuangan Kalimantan dan M.N, 1001, Lasjkar Rakjat Kalimantan dan Biro Perdjuangan Seberang.

...

Perang Kolonial.

 Walaupun perdjuangan kemerdekaan didaerah Kalimantan tidak dapat disetarafkan dengan perdjuangan kemerdekaan jang terdjadi di Djawa, mengingat tipisnja tenaga perdjuangan, dan kurangnja alat persendjataan untuk menghadapi serdadu Belanda jang lebih lengkap alat persendjataannja, akan tetapi nilai daripada perdjuagan kemerdekaan itu, pada hakekatnja sama sadja, jaitu untuk mengusir pendjadjahan Belanda dari bumi Indonesia. Kesulitan-kesulitan jang dihadapi para pedjuang tidak sadja karena duduk keadaannja, melainkan djuga kesulitan untuk dapat membedakan dengan tegas, siapa lawan dan siapa kawan. Daerah jang tersendiri jang dikuasai oleh pihak Republik tidak ada di Kalimantan, ketjuali daerah hutan belukar dipedalaman jang djarang diindjak manusia, jang sebenarnja tidak berarti sama sekali untuk melandjutkan perdjuangan.

 Perdjuangan hanja dapat dilandjutkan, apabila dalam hutan belukar seperti di Kalimantan itu terdapat banjak bahan makanan, banjak desa jang dapat didjadikan desa perdjuangan. Ketjuali dalam daerah Kalimantan Selatan jang memungkinkan hidupnja barisan gerilja, karena didaerah ini hampir bersamaan dengan daerah Pasundan di Djawa. Akan tetapi didaerah Kalimantan Barat dan Timur, maupun Tenggara, maka mustahil kiranja gerilja dapat hidup, tidak sadja karena kekurangan bahan makanan, melainkan djuga tanah-tanah rawa jang penuh

dengan penjakit-penjakit, tidak memungkinkan akan berlangsungnja perdjuangan kemerdekaan itu, Itulah sebabnja kaum gerilja banjak diantaranja jang tidak dapat hidup demikian, lalu memasuki kota dengan maksud sekedar untuk mengatjaukan keadaan.

141