Halaman:Kalimantan.pdf/173

Halaman ini tervalidasi

Setelah mereka agak lama mengerdjakan tanah didaerah Sungai Pemadjatan itu, dengan hasil-hasil jang baik bagi kaum keluarga mereka, maka mereka telah memadjukan permohonan kepada Pemerintah, supaja daerah itu diberikan kepada mereka untuk melandjutkan dan memelihara usahanja. Dalam hal ini sudah barang tentu Pemerintah tidak merasa keberatan, karena jang diinginkannja ialah ketahanan dari anggauta bekas pedjuang, sebagai salah satu djalan penjaluran dan pengembalian mereka kedalam masjarakat. Ketjuali itu pemerintah telah djuga memberikan beberapa ha tanah dibagian Batu Litjin, termasuk Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Tenggara.


Kompi CTN Kalimantan jang mengusahakan pembukaan tanah disekitar Pemadjatan dengan padi, serta sajur-sajuran mendapat serangan ulat, hama, jang datangnja dari hutan belukar jang tidak djauh dari tempat mereka. Serangan hama ini dapat mengetjilkan hati mereka , kalau tidak lekas mendapat bantuan dari Pemerintah untuk memberantas hama itu. Pekerdjaan mereka sebenarnja amat luas, karena tidak sadja bertjotjok-tanam, melainkan djuga mengusahakan pengambilan kulit bakau dan pembikinan batu merah. Kulit bakau dapat dipergunakan untuk menjamak kulit-kulit binatang untuk didjadikan sepatu, ikat pinggang dan sebagainja.


Mereka telah berhasil mendapatkan pasaran di Surabaja, sedang harganjapun agak baik, hanja sajangnja pekerdjaan menjamak kulit itu belum merata dikalangan CTN, dan karena itu hasilnja djuga sedikit, sedang produksi batu merah sudah ada 10.000 tiap bulannja, tetapi kwaliteitnja masih kurang baik, sehingga sukar untuk mendapat pasar. Hubungan mereka dengan masjarakat masih amat djanggal dan pintjang. Sering terdjadi insiden ketjil-ketjil, tapi tjukup menundjukkan , bahwa mereka kurang insaf terhadap tjita-tjita CTN. Diantara mereka masih banjak jang berpakaian seragam.


Pelanggaran-pelanggaran jang demikian ini seringkali membawa kesulitan bagi jang mengurusnja, terutama bagi BRN sendiri, sekalipun tidak semua anggauta bekas pedjuang berbuat demikian. Diantara semua daerah, dimana mereka ditempatkan , maka didaerah Puruk Tjahu nampaknja amat memuaskan, karena atas kegiatan mereka sendiri telah dapat dihasilkan kaju Ulin serta matjam-matjam hasil hutan lainnja. Mereka jang ditempatkan disini sedjumlah satu kompi, dengan tempat kedudukannja di Liang Landak. Bagi mereka berlaku sistim gotong-rojong. Mula-mula hasil pekerdjaannja sungguh memuaskan. Banjak kaju Ulin jang diprodusir, jang kemudian dipergunakan untuk pembuatan djembatan antara Djorong dan Asem-asem.


Sebenarnja pembikinan djembatan itu, adalah kompetensi Pemerintah sendiri, akan tetapi kemudian diserahkan kepada anggauta CTN. Sampai saat itu telah dua djembatan jang dapat diselesaikan. Hampir seluruh CTN jang ditransmigreer dari Djawa ke Kalimantan menundjukkan kesanggupan bekerdja, terutama dilapangan pertanian, perladangan dan sebagainja . Sedang hubungan mereka dengan masjarakat lambat laun mendjadi biasa. Mereka bersama-sama penduduk membikin djalan , djembatan, lanting, rumah sekolah dan polikliniek. Lain-lain usaha kemasjarakatan ialah membuka sebuah desa baru didaerah Muaratewe, sedang homelight jang biasanja dipergunakan untuk bioskop, mereka bawa sendiri dari Djawa untuk dipakai ditempat baru jang mereka tempati. Demikian djuga hubungan antara mereka sendiri jang berasal dari

169