Halaman:Kalimantan.pdf/188

Halaman ini tervalidasi

Bagi golongan perusahaan ketjil jang mempunjai harapan besar untuk didjadikan perusahaan menengah. Keachlian teknik pembikinan kebanjakan tjukup memuaskan, dan diantaranja mempunjai organisasi, dan lambat laun perusahaan ini dapat madju setingkat lebih tinggi, jang akan dapat membantu banjak dalam produksi proses didaerah Kalimantan ini. Disamping bantuan-bantuan materieel, maka djuga bantuan moreel, baik bagi pekerdja, maupun bagi pengusaha sendiri perlu pula diselenggarakan terus-menerus, sehingga mereka tidak sadja achli dalam soal teknik pembikinannja, melainkan djuga pandai dalam mengorganiseer perusahaannja, dan lain-lain hal lagi jang berhubungan dengan perusahaan seperti bimbingan dalam commersil. Bukanlah rahasia lagi, bahwa kaum pengusaha Kalimantan agak terhimpit dalam perkara modal, karena akibat daripada tekanan ekonomi pendjadjahan Belanda.


Kewadjiban untuk mentjapai kemakmuran jang abadi, tidaklah semata-mata mendjadi beban negara, akan tetapi djuga harus dipikul bersama-sama dengan rakjat umumnja. Dengan tidak melihat sebab-musabab dari segala matjam kelemahan pengusaha-pengusaha Kalimantan, maka kelemahan-kelemahan itu tidak akan mendjadi baik, apabila pengusaha sendiri tidak berusaha untuk memperbaiki kepintjangan- kepintjangan dalam perdagangan dan perekonomian. Kelemahan dalam perekonomian, adalah djuga kelemahan dalam kemodalan, dan untuk keluar daripada kelemahan-kelemahan itu, orang harus berusaha sekeras- kerasnja untuk mengatasi segala kesukaran-kesukaran.


Bagaimana besarnja bantuan Pemerintah jang diberikan kepada para pengusaha untuk meringankan bebannja, namun apabila pengusaha sendiri tidak insjaf dan sedar atas kelemahan-kelemahannja, maka bantuan jang diberikan Pemerintah tidak akan banjak gunanja, bahkan mungkin bisa membawa kesulitan djuga. Berhubung dengan itu, maka untuk mentjapai kesedjahteraan, perbaikan nasib dalam lapangan perusahaan harus ada kerdjasama antara Pemerintah dan pengusaha, maka dalam menjelenggarakan industrialisasi sebagai salah satu sektor perekonomian, disamping kegiatan negara harus pula ada kegiatan dari pengusaha sendiri.


Untuk membangunkan kegiatan rakjat didalam penjelenggaraan industrialisasi, maka terlebih dahulu harus timbul kesedaran masjarakat mengenai pentingnja industrialisasi. Masjarakat harus industrie-minded, dan penerangan-penerangan mengenai industrie selalu harus dipompakan kedalam masjarakat. Auto activiteit didaerah-daerah supaja digerakkan, baik untuk membina dan memadjukan perusahaan-perusahaan jang telah ada, maupun perluasan perindustrian pada umumnja. Pentingnja industrialisasi belum dirasakan oleh masjarakat. Kegiatan masjarakat untuk membangun industrie masih kurang. Dengan adanja beberapa sebab, masjarakat Kalimantan belum menghargai hasil produksinja sendiri.


Kegiatan daerah didalam memperhatikan dan membangunkan industrie nasional sampai pada waktu ini masih amat kurang sekali. Konsentrasi tenaga jang besar perlu dibangunkan didaerah-daerah, sehingga dapat dipergunakan sebagai tenaga pendorong dalam penglaksanaan industrialisasi.

* * *

184