Halaman:Kalimantan.pdf/19

Halaman ini tervalidasi

KATA SAMBUTAN.

TIDAK ada jang lebih bergembira daripada saja, ketika menerima adjakan dari Djawatan Penerangan Propinsi Kalimantan untuk memberikan sambutan terhadap buku jang diterbitkannja. Tiada ada jang lebih besar perhatiannja daripada saja, ketika mengetahui, bahwa Kalimantan akan didjalin suatu sedjarah jang sedikit banjak akan dapat memberi suluh kepada masjarakat Indonesia.
Sudah barang tentu kesempatan jang diberikan oleh Djawatan Penerangan ini akan saja pergunakan sebaik-baiknja, tidak sadja sekedar memberikan sambutannja, melainkan djuga mengharapkan daripadanja supaja sedjarah Kalimantan ini dapat didjadikan bahan bagi pengetahuan, baik bagi angkatan sekarang ini, maupun angkatan jang akan datang.
Tidaklah terlalu berlebih-lebihan apabila saja menjatakan, bahwa apabila buku sedjarah ini telah terbit, maka ia adalah sedjarah jang untuk pertama kalinja dapat menjingkap tabir kegelapan Kalimantan selama sepandjang abad jang lalu. Memang suatu sedjarah tidak dapat dengan hanja dikerdjakan dalam satu dua bulan sadja, akan tetapi ia harus dipeladjari dengan teliti dan saksama, jang harus menelan waktu jang sekian lamanja agar ia sungguh-sungguh mendekati sedjarah jang sebenarnja, jang akan mendjadi tjermin bandingan antara sedjarah jang ditulis oleh bangsa Belanda dengan apa jang ditulis oleh bangsa Indonesia sendiri.
Dengan demikian kita akan dapat menarik garis perbandingan jang besar, dan akan memberikan nilai jang selajaknja bagi usaha-usaha jang murni ini. Sedjarah jang dikemukakan Belanda, pada hakekatnja menimbulkan salah pengertian dikalangan masjarakat Indonesia, dan oleh sebab itu timbul purbasangka, bahwa penduduk Kalimantan adalah Dajak-dajak jang masih belum sempurna peradabannja. Selama beberapa abad lamanja masjarakat Indonesia digelapkan, disingkirkan dari pengetahuan umum, ketjuali hal-hal jang menguntungkan bagi politik kolonialisme.


Sedjarah jang selama beratus-ratus tahun tidak pernah dikenal oleh rakjat Indonesia, ketjuali suatu propaganda jang lebih tjondong kepada maksud-maksud politik jang tertentu, dengan menggambarkan keadaan-keadaan pintjang jang tidak sewadjarnja. Kalimantan didalam sedjarahnja tidak pernah diberi kesempatan untuk melegakan" nafasnja menghirup suasana udara jang lebih njaman dan

15